Audrey bertanya kepada Pangeran Rhysand. "Pangeran, apakah aku boleh berada di sini saja?"
Pertanyaan yang datang dari Audrey menjadikan kening Pangeran Rhysand berkerut. "Kenapa kamu tidak mau menemaniku, Audrey?"
Audrey mendesah panjang. Rasa takut karena Dea adalah suatu hal yang nyata dan tak bisa dicegah. Padahal, Audrey sendiri tahu ada Pangeran Rhysand yang senantiasa akan membelanya. Sayangnya, rasanya itu tak cukup untuk menentramkan hati Audrey saat ini.
Gadis itu juga tidak mau kalau nantinya, proses diskusi antara Pangeran Rhysand dan Dea terhambat karena kehadiran dirinya.
Sementara itu, Pangeran Rhysand tidak menemukan adanya kelegaan di dalam wajah Audrey. Lelaki itu akhirnya mengambil sebuah keputusan. "Baiklah, kamu ingin tetap berada di sini?" tanya Pangeran Rhysand.
Audrey menganggukkan kepalanya bertubi-tubi, lebih dari sekali.
"Kalau begitu, tetaplah di sini. Aku akan masuk."