"Aku ingin kamu terus berada di sisiku, Audrey." gumam Pangeran Rhysand kepada Audrey.
"Astaga. Pangeran Rhysand! Aku sudah berada di sini. Aku harus berbuat apa supaya Pangeran Rhysand puas kalau aku menemani Pangeran?" cetus Audrey kesal.
Sejak kemarin Pangeran Rhysand bertingkah laku seperti anak yang manja. Padahal dia sudah mirip bayi besar karena segala keperluannya dipenuhi oleh Audrey. Kini, dengan tingkahnya yan manja itu, Pangeran Rhysand sudah benar-benar pantas disebut dengan bayi besar nan manja!
Sayangnya, dia malah terkekeh. Audrey mengernyit. "Eh? Pangeran tertawa?"
Dia masih saja terkekeh, memamerkan gigi-giginya yang rapi dan sialnya malah membuat dada Audrey berdebar-debar.
Pangeran Rhysand pun menanggapi, "Masa, aku tidak boleh tertawa?"
Audrey menggelengkan kepala lantas mendengus. "Sudah ya, Tuanku Pangeran yang tampan. Lebih baik…"