Audrey terbangun di pelukan Pangeran Rhysand. Selama semalaman mereka berdua dengan posisi yang sama dan tak bergerak. Mungkin karena keduanya kelelahan, hingga tubuh mereka sama-sama tak bertenaga.
Gadis itu merasakan kedekatan yang teramat sangat antara mereka berdua. Lamat-lamat, Audrey bisa mendengar suara detak jantung Pangeran Rhysand yang pelan dan konstan. Dan sungguh, itu amat menenangkan baginya.
Tak berapa lama, Pangeran Rhysand sedikit bergerak. Audrey berpura-pura belum bangun. Dia langsung menutup matanya kembali.
Dengan suara beratnya, Pangeran Rhysand berujar rendah dan serak. "Sudah pagi rupanya."
Padahal, Pangeran Rhysand sudah tahu kalau hari sudah pagi! Tapi, bukannya bangun dia malah mengelus-elus puncak kepala Audrey!
Otomatis, seluruh tubuh Audrey menegang. Di balik matanya yang tertutup, batinnya menjerit. 'Kenapa juga dia pakai acara mengelus kepalaku?!'