Tak berselang lama, Audrey dan seluruh pelayan lain telah selesai menyelesaikan tugasnya sebelum malam turun.
Setelahnya, gadis itu mengantarkan makanan ke ruangan pribadi Pangeran Rhysand. Ketika Audrey masuk, seluruh tirai jendela sudah tertutup. Kamarnya gelap, hanya berpendar cahaya remang dari senja yang tersisa.
Lelaki itu hanya duduk diam dengan buku di tangan. Namun, jiwanya tidak berada di sana. Mengelana entah ke mana.
"Pangeran." sapa Audrey pelan, selirih mungkin agar tak mengagetkannya.
Pangeran Rhysand masih dalam lamunan yang sama. Audrey pun memutuskan untuk meletakkan makanan di meja dan menyalakan lampu.
Barulah nyawa Pangeran Rhysand kembali seutuhnya.
Ia hanya meringis singkat kepada Audrey. "Oh kamu datang."
"Benar, Pangeran. Aku telah membawakan makanan untuk Pangeran Rhysand. Ada yang bisa kubantu?" tanya Audrey.
Lelaki itu menggeleng singkat. "Pergilah."
"Kalau begitu, panggillah aku kalau membutuhkan sesuatu."