"Lo jadian sama Dion?" ucapan tiba-tiba dari Karleen sontak membuat melodi tersentak kaget
"en-enggak" sahut Melodi dengan mata sedikit membulat dan bibir bergetar
Brakkk
"bohong!" sergah Karleen sambil menggebrak meja
melodi menelan saliva nya gugup
"kalo gue jadian sama dia..emang apa masalah nya" suara bariton milik Dion sontak membuat kedua gadis remaja itu menoleh
Karleen memanyunkan bibirnya sambil berdecih kesal
"kok bisa? kenapa Lo mau sama cewek cupu ini?" tanya Karleen tak terima
Dion menoleh kearah melodi sambil memicing kan matanya
"ya bisa lah" sahutnya enteng
"tapi kan gue suka sama lo dari lama... kenapa mesti si jelek ini sih yang jadi pacar Lo"
Dion duduk di sebelah melodi sambil tertawa kecil
"udah lah Karl, berhenti ngejar-ngejar gue, risih tau ga" ucap Dion
Karleen menautkan bibirnya sambil berdecih sebal lalu pergi dengan bersungut tak terima
"lihat saja Mel, Lo bakal gue balas" batin Karleen benci.
Dion membelai rambut melodi dan tersenyum tipis,
"ga usah takut Mel" ucap Dion pelan dan di berikan anggukan dari Melodi
"ya udah..aku ke kelas dulu, nanti jam istirahat kita ketemu lagi" ujar pemuda tampan itu dan keluar dari kelas Melodi
***
jam istirahat.
senja berlari kecil menghampiri melodi yang sedang duduk di kantin menunggunya
"Mel, ini es krim nya" ucap senja tersenyum
melodi pun ikut tersenyum dan meraih es krim tersebut
Ketika ia hendak memakan es krim itu, tiba-tiba Karleen datang dan menjambak rambut panjang melodi serta mendorong wajah melodi hingga terkena es krim dan membuat wajahnya belepotan
melodi tersentak kaget dan menatap wajah Karleen lirih
"Jika lo menyukai es krim, makan lah lebih banyak lagi, tidak perlu sungkan" ucap Karleen tertawa terbahak bahak melihat wajah melodi yang berantakan
melodi tersentak kaget dan menatap Karleen bingung
"Aku tidak berbuat salah padamu Karleen kenapa kau melakukan hal ini?" Ujar melodi di sela sela tangisan nya
senja buru-buru menghapus wajah melodi dengan tissue dan memeluk bahu sahabatnya tersebut
"Kenapa Lo selalu berbuat jahat sama orang lain? Memang apa salahnya melodi? Dia bahkan tidak pernah menggangu lo" tutur senja kesal
Kini mata Karleen menatap senja kesal dan melangkah perlahan kearah gadis itu
"Ingin menjadi pahlawan? Ingat senja..gue bisa membuat bangkrut usaha laundry ayah Lo dengan toko kecilnya" ancam Karleen dengan tatapan mata tajamnya
senja terdiam tak menjawab, gadis itu hanya menundukkan kepalanya meskipun dia sebenarnya ingin sekali memukul wajah kakak kelasnya ini.
Lalu mata gadis itu kembali menatap ke arah melodi yang sedang menghapus noda es krim di wajahnya dan tersenyum smirk kearah gadis lugu itu
Karleen melipat kedua tangannya di dada sambil berdecih kesal
"gue beritahu ya, jangan pernah mendekati Dion lagi karena dia adalah milik gue, Milik Karleen" ucap nya tajam
melodi memundurkan langkahnya sambil memilin ujung roknya
"Jika lo berani, maka gue akan melakukan hal yang tidak pernah di bayangkan oleh Lo Mel" ancam Karleen dengan mata yang memerah menahan emosi
melodi masih memundurkan langkahnya dengan perasaan gugup
Kali ini apa yang akan dia terima?
melodi menelan salivanya menahan ketakutan,
"Baju lo kotor Mel, muka lo juga lengket...sini biar gue bantu bersihin" ucap Karleen sambil menyiram air ke arah Melodi
Sontak saja gadis itu terpekik kaget dan sedikit berteriak saat dia mendapati wajah dan baju seragam sekolah nya basah kuyup
Seisi kantin yang melihat hal itu hanya tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Karleen yang membully Melodi
melodi menatap satu persatu siswa di kantin itu, matanya lirih memandang mereka yang tertawa melihat dirinya yang basah kuyup
dengan perasaan sedih campur aduk, melodi langsung berlari sambil menghapus jejak air matanya, gadis itu menangis menumpahkan emosi nya di dalam toilet
"Apa salahku" teriak gadis itu frustasi
melodi mengacak-acak rambutnya sendiri, dia pun meratapi nasibnya yang malang
"Aku benci hal ini" lirihnya pelan sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangannya
Gadis itu terdiam meski tubuhnya masih bergetar sehabis menangis, dia memilih tetap duduk dan bersender di pintu toilet
"mel...buka pintu nya"
Terdengar suara bariton milik Dion dari balik pintu namun tak ada jawaban
melodi buru-buru menghapus jejak air matanya dan berdiri perlahan
gadis itu menarik nafas panjang sebelum dirinya membuka pintu
Ceklek
Melodi membuka pintu tersebut dengan menundukkan kepalanya
Srett
Dion langsung memakaikan jaket miliknya ketubuh Melodi yang basah kuyup
Sontak saja gadis itu membelalakkan matanya sempurna melihat reaksi manis Dion barusan
"Pakai ini Mel, nanti kamu sakit" ujar Dion pelan
Melodi menghapus air matanya sambil mengangguk
"Ikut aku" ujar Dion sambil menggandeng tangan melodi menyusuri koridor kelas
Melodi menatap punggung pria di depannya, perasaan gadis itu campur aduk tak karuan
"Dion" gumam melodi lirih
Dion menoleh sambil tersenyum
"kamu mau membawa aku kemana?" Tanya melodi heran, pasal nya pria itu justru melewati ruang kelas mereka
"Ke suatu tempat" sahut Dion singkat
Melodi dan Dion menghentikan langkahnya di sebuah kelas kosong, mata Melodi menatap Dion penuh pertanyaan
"Ini?" Ucap melodi bingung
Dion menatap gadis lugu itu lembut
"Tuan muda, ini baju seragam yang kamu minta" ucap seseorang pria tinggi kekar berbaju hitam
Dion meraih bungkusan tersebut dan memberikan nya pada melodi
"Ini pakailah, nanti kau sakit jika bajumu basah seperti itu" ujar Dion seraya menatap manik hitam melodi
melodi menundukkan pandangannya, terlihat raut wajah gugup serta bahagia sekaligus
Kenapa Dion sebaik ini? Bagaimana bisa dia begitu perhatian dengan gadis miskin seperti dirinya, apakah ini rasanya memiliki seorang kekasih?
"Jangan melamun, cepat ganti bajumu..setelah itu kita beri pelajaran pada Karleen" tutur Dion tersenyum dan mencubit pipi Melodi gemas
Melodi membelalakkan matanya kaget
"Jangan! .. jangan lakukan apapun pada Karleen kumohon" ucap Melodi cepat
Dion mendekatkan langkahnya kearah Melodi
"Kenapa? Bukankah seharusnya dia mendapatkan perlakuan seperti yang dia lakukan padamu?" tanya Dion pelan
Melodi menelan salivanya, bukan karena dia takut ataupun gugup.. melainkan dirinya bergetar hebat saat dia menatap manik lembut mata Dion
Ya Tuhan Dion, jangan mendekat kearah ku..kau terlalu tampan untuk kulihat, batin Melodi pelan
melodi berkali-kali mengedarkan pandangannya ke arah lain, mencoba menutupi perasaannya yang bersemu merah tak karuan, sesekali menatap sedikit kearah mata biru berlian yang membuat pemuda itu menjadi lebih tampan.
"jadi gimana..jadi gak balas dendam sama Karleen?" goda Dion dan di berikan gelengan dari kepala Melodi
Dion tertawa kecil sambil menarik rambut melodi gemas
"aku gak salah pilih, pacar aku tuh baik banget" ucap Dion dan sontak membuat melodi ke salah tingkah tak karuan.