Setelah semalam kami bertemu dengan Pak Garret, pagi ini, kami berempat berjalan menuju Kafetaria untuk mengambil sarapan kami, di perjalanan Alan membicarakan tentang perlengkapan kami.
"Hei, apa uang yang diberikan oleh pak Garret bisa digunakan untuk membeli perlengkapan baru?" kata Alan
"Hemm, aku juga kurang tau, tapi dimana kita bisa membeli perlengkapan?" kata Gabriel
"Kau tau, menahan serangan musuh menggunakan pedang cukup sulit, setidaknya aku ingin memiliki perisai untuk menahan serangan dari musuh nantinya" kata Alan
"Bagaimana jika kita cek sekarang? setelah makan kita langsung pergi dan melihat-lihat barang di toko" kata Yuri
"Itu bagus, baiklah, ayo kita pergi" kata Alan
Kami mengambil makanan yang biasa kami makan dan menuju meja.
Setelah menghabiskan sarapan, kami hendak pergi keluar tapi, beberapa orang menutupi jalan kami dan berkata
"Kemana kalian pergi?" kata salah satu dari mereka
"Itu bukan urusanmu, jadi menyingkir dari jalanku" kata Alan
"Heh, kalian sepertinya mendapatkan masalah kemarin, kami dengar kalian masuk ruang medis, apa kalian membuat masalah" kata Diego
"Menyingkirkan dari jalanku" kata Alan
"Ohh, hebat, aku takut, hahahah" kata Diego meledek
"Bajingan ini!!" kata Alan hendak menyerang Diego, tapi Yuri dan Gabriel menahan Alan dan berkata
"Gil, Bantu kami, kami tidak bisa menahan Alan" kata Gabriel
"Ohh, iya ya, baik" kataku bingung
"Kenapa wajahmu bodoh seperti itu!" kata Gabriel kesal
"Tidak, aku hanya bingung, kenapa Alan begitu kesal, mereka orang sangat lemah, kenapa kamu marah marah, saat melihat mereka mereka menghalangi jalanmu" kataku
"Apa yang kau katakan, bocah terkutuk!" kata Diego
!!! Tunggu, kenapa aku marah mendengar kata katanya, tidak tidak, aku harus sabar
"Kalian diam!! jangan hina Gilbert seperti itu" kata Gabriel marah
"Kenapa, dia memang anak terkutuk, aku mendengar dari para guru, kalau dia itu memang terkutuk" kata Diego
"Sialan kalian, jangan hina temanku, Yuri, Gabriel, lepaskan aku akan aku hajar orang ini" kata Alan
*Kedebukkk
Tanpa aku sadar, Diego aku pukul dengan seluruh kekuatanku, dan orang itu terpental kebelakang dan punggungnya menabrak tembok dan pingsan
"Bajingan ini! serang dia" kata teman Diego
19 orang yang menahan kami menyerang ku bersamaan, gerakan mereka sangat lambat, jadi aku dengan mudah menghindari serangan mereka, dan saat mereka mencoba membalikkan tubuh, aku menendang salah satu dari mereka dan memukul yang lain, 10 menit setelah pertarungan dimulai, para penjaga mulai berdatangan dan aku ditangkap, Diego dan beberapa murid yang terkena pukulanku pingsan dan dibawa ke UKS, Alan, Yuri, dan Gabriel mengikuti ku menuju pos keamanan dan 14 orang lainnya mengikuti.
Di pos penjaga, aku diberikan beberapa pertanyaan
"Kenapa kamu Menyerang mereka?" kata penjaga
"Aku tidak tau, tanganku reflek memukul mereka karena mereka menghinaku dan teman-teman ku" kataku
"Benar pak, Gilbert membela diri karena dia dihina oleh Diego" kata Gabriel membela ku
"Apapun alasannya, menyerang murid di sekolah bukan lah hal yang baik, karena itu juga bisa dianggap melakukan kerusuhan di sekolah" kata penjaga
"Jadi jika aku menghajar mereka di luar sekolah, apakah aku tidak akan dihukum?" kataku
"Bukan itu yang aku maksud, begini Alexander Gilbert, Jika kamu berkelahi diluar sekolah, dan kalian berkelahi di kota, kalian akan ditangkap oleh keamanan kota, jika kalian ditangkap oleh keamanan kota, kalian akan mendapatkan masalah yang lebih besar lagi, jadi lupakan saja tentang menghajar orang lain, sejujurnya, aku tidak menyangka kamu begitu brutal, karena memukul orang hingga pingsan dengan alasan reflek" kata penjaga
Saat berkata seperti itu, seorang penjaga lainnya datang dan membisikkan sesuatu, lalu penjaga itu berkata lagi
"Baiklah, karena ada yang akan bertanggung jawab atas perbuatan mu, kamu boleh pergi sekarang" kata Penjaga
"Benarkah?" kataku
"Ya, pergilah, kalian diizinkan pergi" kata Penjaga
Saat melihat kami keluar dari pos penjaga, 14 orang yang lainnya mulai protes kepada penjaga dan meminta agar mereka dilepaskan.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja membuat kita dalam masalah seperti tadi" kataku
"Tidak apa, aku tau kamu kesal, tapi yang berlalu biarlah berlalu, lebih baik kita fokus pada apa yang akan kita lakukan nanti" kata Gabriel
"Ya" kataku
Kami berjalan keluar akademi, dan menuju serikat pemburu.
***
Sesampainya di serikat, kami berjalan menuju resepsionis dan menyerahkan hasil perburuan kami, saat melihat kartu kami, resepsionis segera berlari ke meja belakang dan membawa sebuah kertas.
"Kalian murid yang menemukan 20 ekor goblin kemarin bukan?" kata resepsionis
"Ya benar, ada apa?" kata Alan
"Begini, menurut informasi yang kami kumpulkan, kami menemukan beberapa varian lain di hutan, dan penemuan ini karena informasi yang kalian berikan kepada penjaga gerbang kemarin, karena informasi itu, kami dapat mengambil tindakan cepat, jadi ini adalah hadiah untuk kalian" kata resepsionis menyerahkan sebuah kertas
"Ini? apa?" kata Yuri
"Ahh, ini adalah kartu ED Check, kartu ini digunakan untuk menyerahkan uang yang cukup besar kepada seseorang atau suatu kelompok, jadi ini adalah hadiah untuk Kalian karena informasi kalian kemarin" kata resepsionis
Kami melihat kertas itu, dan diatas kertas itu bertuliskan
[ED Check]
[Pengirim: Guild Master]
[Penerima: Kelompok Siswa Akademi Sihir dan Saint]
Nominal: 40.000 Eurodollar
Pembagian: 10.000 Eurodollar per orang
[ID Pemburu: -]
"Em-empat puluh ribu?!?!" kata Yuri teriak
Kami semua terkejut dengan nominal uang itu, tapi resepsionis itu terlihat tidak terkejut dam bertanya
"Kenapa kalian terkejut?" kata Resepsionis
"Jumlah uang ini, ini sangat besar" kata Gabriel
"Aku tau, tapi kenapa kalian begitu terkejut, aku akan menganggap bahwa hal ini adalah kewajiban kami, karena informasi yang kalian berikan kepada Penjaga kemarin, membuktikan bahwa, ada 100 Kelompok Besar Goblin yang bersembunyi di luasnya hutan diluar sana, walau banyak sekali gedung hancur diluar sana, dan tempat luas lainnya, tapi sadarlah, keberadaan 100 kelompok besar Goblin adalah suatu keadaan berbahaya bagi sebuah negara, jadi kami sangat berterima kasih kepada kalian, karena memberikan informasi tentang ini, dan kalian harus tau, Monster yang disebut Jendral Goblin adalah makhluk superior yang sangat berbahaya, mereka bisa menghancurkan sebuah gedung pencakar langit dengan sekali serang, jadi jika kalian bertemu dengan Goblin Setinggi 7 Meter, kalian harus lari" kata Resepsionis
"7 Meter? bukankah itu setinggi gedung ini?" kataku
"Ya, Jendral Goblin memang sebesar itu, jadi waspadalah" kata Resepsionis
"Tapi, kami tidak mungkin membawa uang sebanyak ini" kata Yuri
"Kalian bisa menyimpan uang ini di Serikat Pemburu, karena kami juga membuka opsi penyimpan barang atau uang para petualang, jika boleh, aku ingin melihat kartu anda" kata Resepsionis
Kami menyerahkan kartu kami
"Hyugo Alan, Aliesta Gabriela, Masato Yuri, Alexander Gilbert, akan aku periksa" kata Resepsionis
Saat Resepsionis membuatkan kami kartu, tiba tiba resepsionis berhenti bekerja dan memiliki wajah bingung
"Alexander Gilbert, apa kamu sudah membuat kartu penyimpanan?" kata resepsionis
"Tidak, aku baru keluar dari Akademi kemarin" kataku
"Tapi ini... jika begitu, untuk Alexander Gilbert, kartumu akan aku tangguhkan sementara apa itu boleh?" kata Resepsionis
"Kenapa?" kataku
"Sepertinya ada orang yang memiliki nama yang sama denganmu, dan dia sudah mendaftar, jadi aku akan membicarakannya kepada Ketua, bagaimana kedepannya" kata Resepsionis
"Baiklah, tapi aku ingin membeli pakaian" kataku
"Pakai uangku saja dulu, nanti jika kartumu sudah jadi, kamu bisa mengembalikan uangku" kata Gabriel
"Tapi-" kataku
"Sudahlah, tenang saja, jika begitu, kak, kami ingin mengambil misi yang mudah, apakah ada?" kata Gabriel
"Tentu saja, bagaimana dengan pengumpulan Herbal? itu cukup mudah dan tidak memakan banyak waktu" kata Resepsionis
"Kami ambil" kata Gabriel
Kami mengambil misi dan keluar dari gedung Serikat, Saat kami keluar, seorang laki-laki tua keluar dari pintu dibelakang meja resepsionis dan berkata
"Wajahnya sangat mirip dengan Ayah dan Ibunya, Setelah 10 tahun aku menemukannya, akan aku didik dia seperti dirimu, Alex" kata pria tua itu dengan sapu tangan yang membersihkan air matanya