"Yang benar saja, apakah kekuatan Exous kalian hanya sebatas itu?" ucapku dengan nada kecewa.
Saat ini, aku sedang melatih para prajurit Divisi Medis. Aku melihat bagaimana cara mereka menggunakan Exous. Seperti yang sudah aku perkirakan, mereka tidak mengetahui kekuatan Exous pada diri mereka sendiri. Sepertinya, ini akan menjadi hari yang panjang bagiku. Terpaksa aku harus mengabaikan zona nyamanku yang setiap saat menyambutku ketika aku berada di kamar.
"Aku rasa kalian belum memahami apa yang dimaksud dengan Exous"
Mereka tampak menyetujui apa yang kukatakan. Baiklah, mungkin saatnya bagiku untuk menjelaskan kepada mereka apa yang dimaksud dengan Exous.
"Exous adalah kemampuan yang dimiliki oleh orang yang mengalami mutasi genetik akibat ledakan nuklir yang terjadi pada saat perang dunia tiga. Kemampuan ini umumnya akan aktif dengan sendirinya ketika seseorang menginjak usia 15 tahun. Orang yang memiliki kemampuan tersebut disebut Exousia. Exous sendiri memiliki beragam jenis, mulai dari kemampuan untuk menyerang hingga pemulihan. Tidak ada Exous yang tidak berguna di dunia ini. Kalian harus menemukan jati diri kalian agar kalian dapat menggunakan Exous secara maksimal. Apa kalian paham?" jelasku.
"Paham, Komandan" jawab mereka.
Mereka mulai merenungkan untuk menemukan jati diri mereka. Apapun jati diri mereka, mereka harus menerima itu dengan segenap hati agar kekuatan Exous mereka dapat digunakan secara maksimal. Aku tidak mempermasalahkan jika memang ada sebagian dari mereka memiliki jati diri yang buruk. Selama mereka dapat menerima jati diri tersebut, perlahan-lahan kekuatan Exous mereka akan meningkat.
"Maaf komandan, bolehkah aku bertanya satu hal?" tanya Beta.
"Kau boleh tanya apapun kepadaku" jawabku.
"Mungkin pertanyaan ini berkesan tidak sopan, tapi aku benar-benar ingin mengetahuinya. Apa kekuatan Exous yang komandan miliki?"
Memang benar, selama ini aku jarang menggunakan kekuatan Exousku. Hal itu dikarenakan aku tidak mau bergantung dengan kekuatan Exous. Aku yakin, di luar sana pasti ada seseorang yang memiliki kekuatan Exous dimana kekuatannya dapat meniadakan kekuatan Exousia. Akan tetapi, aku tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Beta.
"Maaf Beta, aku tidak dapat menjawabnya. Aku memiliki alasan tersendiri. Bahkan, komandan tertinggi tidak mengetahui kekuatan Exous yang kumiliki. Akan tetapi, suatu saat kamu pasti akan mengetahuinya" jelasku.
Beta dapat menerima jawabanku dengan lapang dada. Aku juga penasaran kemampuan Exous yang dimiliki oleh Beta. Tapi, aku tidak mau menanyakannya.
"Apakah komandan ingin mengetahui kemampuan Exous saya?" tanya Beta.
Ternyata, gadis ini dapat membaca pikiranku. Apa jangan-jangan kemampuannya adalah membaca pikiran seseorang?
"Jika kamu tidak keberatan"
"Baiklah. Kemampuan Exousku tidak terlalu hebat. Kemampuannya adalah menggerakkan benda-benda kecil. Aku menggunakan kemampuan ini ketika berada di Divisi Logistik untuk mempermudah pekerjaanku"
Apa-apaan kemampuan itu? Itu merupakan kemampuan Exous yang hebat. Tetapi, mengapa ia tidak percaya diri? Sepertinya aku harus menekannya agar dapat menggunakan kemampuan Exousnya secara maksimal.
"Kamu memiliki kemampuan Exous yang hebat, Beta"
"Komandan tidak perlu memaksa untuk memujiku"
"Tidak, aku mengatakan sejujurnya. Hanya saja, kamu tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi"
"Apa yang komandan katakan memang benar"
Beta mulai menceritakan dirinya saat berada di Divisi Logistik. Ketika ia berada di Divisi Logistik, ia seringkali mendapatkan perlakuan yang berbeda dari orang-orang disekitarnya. Meskipun begitu, ia tidak terlalu memikirkannya. Ia pernah mendengar orang-orang memperlakukannya seperti itu dikarenakan kekuatan Exous yang ia miliki tidak begitu hebat untuk Divisi Logistik. Mendengar hal itu, tentunya ia merasa kecewa karena ia berusaha melakukan yang terbaik untuk Divisi Logistik. Akan tetapi, karena sering mendapat perlakuan seperti itu, ia lama-lama terbiasa akan hal itu. Bahkan, ia sudah tidak peduli lagi apa yang dikatakan oleh orang-orang disekitarnya tentang dirinya.
Aku begitu kagum setelah mendengar cerita dari Beta. Mungkin, aku tahu alasan bapak tua itu menjadikan Beta sebagai seseorang yang selalu menemaniku.
"Bagaimana jika aku melatihmu secara langsung?"
Beta tiba-tiba terkejut ketika aku menanyakan hal itu. Aku melakukan hal ini demi memperkuat rasa percaya diri yang dimiliki oleh Beta.
"T-tapi Komandan, Apa Komandan tidak keberatan akan hal itu?"
Hah? Dia mempertanyakan hal yang konyol. Tentu saja aku tidak keberatan. Selama itu demi orang-orang yang dibawah naunganku, aku akan melakukan apa saja demi melindungi mereka. Mendengar jawabanku, Beta tampaknya menyetujuinya. Aku tidak sabar ingin melihat kekuatan Exous yang dimiliki oleh Beta.
***
Tampak suasana yang begitu ramai di Divisi Medis. Lalu, aku memanggil beberapa orang dengan kemampuan yang menurutku hebat. Aku akan menjadikan mereka sebagai ketua di masing-masing kelompok.
"Baiklah, apa kalian tahu mengapa aku memanggil kalian?" tanyaku.
"Tidak, Komandan" jawab mereka dengan tegas.
Aku bertanya kepada diriku, mengapa orang-orang seperti mereka masuk ke Divisi Medis. Padahal, mereka memiliki kekuatan Exous yang sangat hebat. Akan tetapi, aku tidak akan menanyakan hal itu kepada mereka. Mereka pasti memiliki alasan tersendiri untuk masuk ke Divisi Medis. Aku menunggu mereka menceritakan alasannya sendiri.
Up Si Lone, dia memiliki kekuatan Exous berupa Api Phoenix. Kekuatan Exousnya dapat digunakan untuk menyerang, bertahan, maupun pemulihan. Aku mengangkatnya menjadi ketua kelompok menyerang. Alasannya sudah pasti, kemampuan Exousnya yang fleksibel.
Lalu ada Zeta Xiao Bing. Dia memiliki kekuatan Exous yang dapat mengendalikan golem. Dia sangat cocok menjabat sebagai ketua kelompok bertahan.
Selanjutnya ada si kembar Mu dan Nu Di Mensa. Mereka berdua memiliki kekuatan Exous yang cukup menakutkan bagiku. Mu memiliki kekuatan Exous yang dapat menetralkan segala jenis racun dan Nu memiliki kemampuan memberikan segala jenis racun. Aku rasa Mu cocok untuk menjadi ketua kelompok pemulihan dan Nu menjadi ketua kelompok pemberi buff dan debuff. Dengan begini, aku sudah mengangkat ketua untuk masing-masing kelompok. Aku memberikan arahan khusus kepada mereka untuk menghadapi hari penyerangan. Arahan khusus tersebut aku berikan setelah mereka menyelesaikan latihannya.
Akhirnya, aku dapat beristirahat di zona nyamanku. Aku sudah membentuk kelompok beserta ketuanya. Aku rasa aku tidak perlu khawatir akan hari penyerangan. Untuk saat ini, aku akan menikmati zona nyamanku sebelum hari penyerangan tiba.