"Bams, kapan lo nikahin tunangan lo yang kembang desa itu?" tanya Jack ketika jam istirahat. Dia menatapku lamat-lamat
"Kalau enggak ada halangan sih, tahun depan." sahutku sekilas melirik ke arahnya dan kembali berkonsentrasi dengan nasi kotak jatah makan siang.
"Wah kelamaan tuh." Celetuknya.
"Iya, enggak lah semuanya sudah diperhitungan masak-masak, termasuk perhitungan weton juga. Lo tau sendiri 'kan kawin di desa itu ribetnya kayak apa." cerocosku panjang lebar.