Chereads / Hutan Suci Anggrek Hitam / Chapter 4 - Biang Onar.

Chapter 4 - Biang Onar.

" melihat hari semakin gelap apa sebaiknya kau menginap di sini saja? Bukankah kakakmu Awan, menitipkanmu padaku..., biasanya kakakmu akan menjemputmu..? meskipun sudah malam hari..?" tanya Sang Dukun sakti.

" Paman kau Jangan meremehkan ku, aku tahu seluruh jalan yang ada di hutan ini, Bukankah aku Putra kepala suku? Sang Anggrek Hitam akan membimbing jalanku..!" jawab Badai dengan percaya diri, dan akhirnya Sang dukun mengijinkannya.

Badai memang putra kedua kepala suku, meskipun Iya adalah anak bungsu dari ketua suku Ombak, tapi mereka menganggap bahwa itu adalah putra keduanya, sebab Sang kepala suku hanya memiliki dua orang Putra.

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Badai mulai berfikir di mana ia harus mencampurkan ramuan itu dan kelopak Anggrek hitam ini..? badai yang penasaran menengok ke kanan dan ke kiri seperti seseorang yang habis mencuri sesuatu saja dan takut ketahuan tentu saja itulah yang dikerjakannya.

" sepertinya jalan ini sepi, tidak ada seorang pun yang lewat sini, aku harus mencoba apa yang akan terjadi kalau aku mencampurkan ramuan Ini..., dengan kelopak Anggrek Hitam ini..?" ucap Badai yang mulai membuka tutup botol yang dibuat oleh sang dukun ya Langsung menggulung kelopak anggrek hitam itu dan memasukkannya ke dalam botol ramuan, seketika itu menghempas ke atas dan meledak kalau membakar Sisi hutan samping kiri ramuan itu mengenai akar sang anggrek yang notabene Anggrek itu tumbuh di seluruh hutan ini.

suara meringkik terdengar seperti hewan yang habis ditembak oleh seorang seperti seekor babi rusa yang baru saja ditangkap oleh pemburu, suara mengaik kesakitan terdengar dari balik semak-semak belukar.

sang dukun yang mendengar suara Ledakan dari hutan sebelah kiri Langsung sekelebat Melompat dengan ilmu kesaktiannya dan langsung berada di dekat Badai.

" putra kedua kepala suku apa yang terjadi..? apa kau baik-baik saja..?" dukun sakti kepada Badai.

" Maafkan mendukung aku telah mencampurkan salah satu pacar lambang dengan kelompok anggrek hitam itu..!" jawab Badai, yang sedikit ketakutan dan grogi tapi ia tidak pernah berbohong ya langsung bongkar Rahasianya dan kenakalan yang telah mengambil dan satu kelompok dengan anggrek hitam.

" Putra kedua kepala suku apa yang kau ambil..?" tanya Sang dukun, menyusun dokumen yang sangat cemas,.sebab Ia mendengar suara kaikan dari balik semak-semak.

" aku hanya mengambil sebuah botol saja dan anggrek hitam itu..!" jawab Badai.

" putra kedua kepala suku, Terangkan kepada ku..! botol yang mana yang kau ambil..?" tanya sang dukun sakti kepada Badai, sebab letusan itu sangat menggelegar terdengar hingga ke dalam hutan Selatan.

sementara Awan, yang berada di atas bukit kalau mendengar suara ledakan yang sangat memekik telinga itu, dalam sekejap mata ia melompat menembus lebatnya hutan anggrek hitam.

"Paman Dukun, Apa yang terjadi...?" Tanya Awan yang tiba-tiba berada di hadapannya.

" kali ini aku tidak bisa memaafkan adikmu Putra pertama kepala suku.." Jawab Sang Dukun, yang terlihat sangat kesal itu biasa putih menatap badai dengan sangat marah dan murkanya, sebab sang anggrek hitam tidak bisa dilukai atau akan terjadi sesuatu di hutan ini saat sang anggrek hitam murka.

" Paman..? Tolong jelaskan lebih gamblang lagi, aku tidak paham Apa maksudmu Ada apa dengan adikku? " tanya Awan sekali lagi yang sama bingung nya dengan sang kepala dukun sakti di hutan Suci anggrek hitam ini.

" Badai, Apa yang kau lakukan terhadap Paman dukun..? kali ini apalagi perbuatanmu yang menyusahkan orang, jangan bilang kau telah melakukan sesuatu yang sangat fatal dan merugikan orang lain...?" tanya Awan yang memegang pundak adik bungsunya ini.

remaja tanggung aneh seperti ketakutan Ia seperti tidak ingin dipegang bawahnya oleh sang kakak yang mengelak dan melepaskan pegangan sang kakak, sambil berteriak dan berlari.. " aku hanya mengambil salah satu botol saja, dan mencampurnya dengan Anggrek itu, Aku tidak tahu ternyata itu meledak maaf Kak..!" Jawab Badai, yang langsung berlarian dengan kencangnya sementara sang dukun terlihat memegang tanah.

"Paman...? apa yang terjadi...?? sekali lagi tanya Awan, kini ia sangat ketakutan sepertinya sesuatu hal yang buruk Tengah terjadi kali ini akibat perbuatan adiknya Badai.

" adik mu itu sepertinya telah melukai sang anggrek hitam, aku takut akan Karma buruk yang akan diterima oleh adikmu karena Anggrek Hitam adalah jiwa hutan ini...!" ucap Sang Dukun.