Tara yang tenang, menarik hoverboardnya dengan kaki, lalu menggiring Kiya kembali ke belakang benda itu.
"Karena kamu belum pernah dan takutnya malah kamu jatuh dulua, naiknya agak berlutut dulu. Ambil keseimbangan."
"Gimana-gimana?"
"Minggir dulu." tara menyuruh Kiya untuk menepi lebih dulu, sementara dia berdiri di belakang hoverboard. Mencontohkan apa yang baru saja dia katakan.
Tapi yang menarik adalah meskipun dia menyuruh Kiya untuk minggir, dia sama sekali tidak melepaskan tangan Kiya dari genggamannya. Dan entah kenapa Kiya juga tidak protes atau berinisiatif melepaskan lebih dulu.
Mereka seperti menikmati waktu satu sama lain.
"Kayak begini, tapi pelan-pelan aja. Coba."
Saat Kiya kembali ke belakang hoverboard dan dengan berani menaikinya, Tara melihat Kiya seperti pohon yang tertiup angin. Diam-diam suka saat rambut panjang Kiya terbang dihembus angin.