~~~~••••~~~
Hal pertama yang dilihat Kiya ketika membuka mata adalah senyum miring andalan Raka. Disaat dia belum sepenuhnya terjaga, laki-laki di hadapannya itu geleng-geleng kepala- sambil tertawa tidak habis pikir.
"Ditinggal ke kasir bentar bisa-bisanya tidur." Ketika Raka mencubit dua pipinya, Kiya merasakan sakit. Kiya tidak tahu bagian mana yang nyata dan bagian mana yang mimpi.
Dia melihat sekeliling masih di situasi yang sama. Mereka masih di restoran cepat saji dengan latar belakang lagu One Ok Rock yang sudah mencapai outro. Di meja sudah tidak ada bungkus burger, yang ada hanya bercak air yang ditinggalkan gelas colanya.
Lalu saat dia melihat laki-laki di depannya, dia tidak tahu apakah dia benar-benar nyata atau hanya mimpi.
"Kiya?" Raka menggoyang-goyangkan tangannya di depan mata Kiya. Pacarnya itu tiba-tiba aneh, kelihatan linglung padahal sebelumnya dia ceria seperti biasanya.