(Part ini sudah di revisi, jadi silahkan membaca ya....)
****
Jangan meninggalkan yang pasti demi yang mungkin. Sebab, semua kemungkinan belum tentu menjadi kepastian."
****
"Ternyata mereka berdua sekongkol buat ngibulin gue kemarin. Mira manfaatin keadaan gue yang lagi lupa tentang Kiya," jelas Raka.
"Kalau itu sih kita emang tahu, tapi lo aja yang baru sadar."
"Kalau begitu kenapa enggak ada satu orang pun yang gue inget menjelaskan semua ini? Justru karena kalian gue akhirnya kehilangan Kiya, kan?!"
"Karena kita pikirin kondisi kesehatan lo! Lo pikir enak kita diem aja tanpa bisa berbuat apa-apa?" Jawab Alan.
Aji ikut menimpali. "Lagian lo juga kenapa bisa terlibat sama Mira gue tanya, ha?"
"Jadi kalian mau tetep dengerin cerita gue atau hujat gue nih?" Raka mulai merubah posisi duduknya lebih tegap, menatap secara bergantian pada ke dua temannya.
Terlihat Aji menghela napas pasrah. "Ya udah lanjut deh," ucapnya pasrah.