(Hallo semuanya, part ini sudah bisa di baca ya karena Author sudah merevisinya... terima kasih untuk para pembaca setia yang menunggu part ini selesai revisi.... jangan lupa kirim power stone juga, i love you guys..)
*****
"Raka?" Entah sebuah pertanyaan atau hanya sekedar gumaman sebab Kiya mengatakan itu sangat pelan sehingga laki-laki itu tidak begitu jelas mendengarnya.
"Kamu kenapa jadi diem gini?" tanya Raka heran. Padahal tadi perempuan itu masih tampak biasa saja, apakah kehadirannya lagi sebegitu mengejutkan di hidup perempuan itu?
Tiba-tiba Kiya menunduk ke bawah. Untuk sekarang tidak ada yang lebih indah dari pada memandangi lantai marmer ittu. "Katanya Bapak mau wawancara dengan saya?"
"Kiya, nggak perlu formal gitu lah sama aku."
Kiya tampak tidak menggubris perkataan laki-laki di hadapannya.
"Kenapa jadi nunduk gini? Aku lagi ajak ngobrol kamu, loh."