"Jangan tanya bagaimana perasaanku sekarang, karena saat ini tidak ada pilihan lain selain kuat dan bertahan."
****
"Aku nggak tahu kalau Mama selama ini punya masalah yang mungkin berat banget." Kiya berucap diiringi dengan isakannya, dia menyesal karena tidak mengetahui masalah yang sedang mamanya hadapi sendirian. Sulit dipercaya, Mamanya yanh selalu melayangkan senyum dan raut wajah menenangkan ternyata memendam luka sendirian hingga harus kritis di ruang operasi karena nadi di pergelangan tangannya yang hampir putus dan hampir saja melayangkan nyawanya.
"Dan kenapa aku nggak bisa lihat kerapuhan di diri Mama selama ini?" sambung Kiya seraya terus menangis dan membenamkan wajahnya di dada Doni. Dia sudah begitu lelah karena terus di hujani rasa pilu, dimulai oleh Raka kemudian sekarang Mamanya.
"Kenapa Papa terlalu egois untuk dapat mengerti keadaan keluarganya sendiri?"