****
Sesampainya di rooftop, Raka langsung menatap Kiya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Tatapannya terlihat begitu lelah namun terasa begitu tajam. Tenggorokan Kiya entah kenapa tiba-tiba terasa begitu kering. Semua kata-kata yang dia rangkai untuk Raka tadi menjadi hilang begitu saja ketika Raka menatapnya dengan begitu dingin. Tatapan yang sangat asing untuknya.
"Penjelasan apa lagi sih? Lo mau ngejelasin apa sedangkan semuanya udah jelas," ucap laki-laki itu dengan ketus.
"Penjelas-" Ucapan Kya dengan cepat dipotong oleh Raka.
"Penjelasan kalau gue ini pacar lo. Iya kan?" tanya Raka dengan tatapan mata tajamnya, kemudian dia mengambil satu kali langkah hingga tubuh mereka sangat dekat, terpisah hanya sekitar beberapa senti saja.