*****
Laki-laki itu terlihat bergelung di bawah selimut bermotif bola miliknya. Sesekali dia membolak-balikkan tubuhnya hanya untuk mencari posisi yang nyaman menurutnya. Dia ingin tidur lebih cepat namun rasanya sangat susah saat ini.
"Ah sial! Kenapa mau tidur aja susahnya minta ampun gini sih?!" gerutu Raka, terlihat kesal pada dirinya sendiri. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke arah balkon kamarnya.
Suara hujan terdengar jelas di telinganya secara tiba-tiba, padahal tadi tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Dia membuka sedikit jendelanya hingga akhirnya angin malam masuk melalu celah itu dan menerbangkan helaian rambut hitanya yang lebat. Dia menutup ke dua kelopak matanya, menikmati hawa dingin yang entah kenaa membuatnya menjadi lebih tenang dari pada sebelumnya.