****
"Pintunya di kunci aja," ucap Raka santai dengan mata yang masih terpejam.
"Eh?" Kiya bingung, namun tidak urung dia juga berbalik ke arah pintu dan menguncinya. Kemudian dia kembali melangkah menghampiri Raka. "Kenapa di kunci segala?"
"Takut nanti Mira pulang dan langsung ke kamar gue."
Mata Kiya terbelalak dengan sempurna. "Mira?" Kemudian dia meletakkan buburnta di nakas samping kasur. "Kenapa Mira pulang ke sini?"
Mata Raka yang semula terpejam kini mulai terbuka dan menatap Kiya yang kini menatapnya dengan tajam. "Dia emang tinggal di sini bareng gue, kok."
"Hah? Kok bisa, Rak?"
"Kenapa nggak bisa? Dia pacar gue, dan kita udah serius jalanan hubungan cukup lama. Lagian dia juga nggak punya keluarga, dia cuma punya gue doang di Jakarta."