*****
Tuk..
Raka meletakkan susu kotak di sebelah Kiya, kemudian laki-laki itu duduk di kursi yang berhadapan tepat dengan perempuan itu. Hari sudah gelap dan mereka berdua masih berada di ruangan musik bersama.
Raka sedikit kebingungan menghadapi perempuan yang baru dikenalnya kini yang sedari tadi menangis setelah mengucapkan kalimat yang membuat desir beda dihatinya.
Ya, mereka sama sekali tidak bermain piano bersama, sejak satu jam yang lalu Raka hanya duduk di hadapan Kiya yang sedang menangis. Laki-laki itu tampak bingung harus bagaimana mengambil sikap di saat seperti ini.
"Raka," panggil Kiya, kali ini tetap membuat satu alis Raka terangkat, karena perempuan ini masih memaksa untuk membuka suara padahal dirinya masih ingin menangis juga.
Namun akhirnya Raka mencoba untuk tidak memperdulikan itu dan menjawab, "Iya Ki, kenapa?" tanya laki-laki itu dengan lembut.