~~~••••~~~
Motor Ardhan –Kakaknya Mira– masuk ke dalam sebuah gang, bangunan tampak saling berdiri rapat, anomali dengan kompleks perumahan seseorang yang tidak dia suka, yang mana saling berdiri kokoh dan tampak mengintimidasi. Rumah keluarga Ardhan terkesan hangat, pepohonan asri di tanam di pekarangan. Masih ada tukang sayur lewat menjajakan dengan gerobak. Tetangga saling berkumpul di depan rumah, ada yang masih mengenakan daster sedang menyuapi anaknya, ada pula sedang menyapu dedaunan di jalan. "Permisi ya, Bu," Ardhan melambatkan motornya.
"Kemana aja Nak Ardhan? Baru kelihatan."
"Nginep di rumah teman, Bu."
"Oh pantesan rumah sepi."
Ardhan tersenyum ramah kemudian berlaju ke arah rumahnya. Kendaraan akhirnya berhenti, Ardhan turun dari sana, melepaskan helmnya dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan sambil berkaca di spion.