~~~••••~~~
"Aku tahu, aku yang ngerusak semuanya. Di mata kamu sekarang, aku nggak punya malu banget karena berani muncul di depan kamu. Ganggu hidup kamu. Bahkan berniat nyeret kamu ke hidupku lagi, yang jelas-jelas nggak mungkin."
"Bagus kalau kamu sadar diri."
"Tapi, Ya... kalau kamu bisa melupakan aku, kenapa aku nggak bisa melakukan hal yang sama?"
"Kamu harus memahami kalau memang nggak ada yang tersisa, sehingga percuma kembali. Nggak ada Yaya yang bego bertahan disakitin. Nggak ada Yaya yang setengah mati cinta sama kamu. Nggak ada yaya yang nunggu kamu untuk kasih penjelasan-" Kiya menyeringai pias, "Kamu benar-benar udah kehilangan dia."
"Sampai detik ini, aku pastikan kalau kamu nggak akan prnah kehilangan aku, Ya." Tara selalu imun dengan penolakan Kiya, karena dia sadar diri. Tapi belakangan terasa menyakitkan. Kali ini pun demikian. Suaranya bahkan bergetar. "Kalau kamu kasih aku kesempatan, aku ingin menebu semuanya."