Stick golf itu semakin mendekati kepalaku, aku hanya bisa menatapnya tanpa bisa melakukan sedikit pun perlawanan. Aku mulai memejamkan mata mencoba menerima apa pun yang akan terjadi.
"TIDAAAAK!!! BERHENTIIII!! JANGAN SAKITI DIA LAGI!! AKU ... AKU AKAN MENURUTI KEINGINAN KALIAN. JADI JANGAN LUKAI DIA LAGI!!!"
Teriakan Priest membuat pria itu mengurungkan niatnya untuk memukulkan stick golf ke kepalaku.
"Benarkah kau akan menuruti semua keinginan mereka?" tanya ibu tiri Priest.
"I-iya. Jadi Ibu, tolong suruh mereka untuk tidak melukainya lagi."
"Kalian sudah dengar, kan? Priest akan melakukan apa pun yang kalian inginkan. Kalian bisa menikmatinya bergantian. Tapi pria itu harus tetap dijaga jangan sampai dia melakukan perlawanan lagi."