"Bryan, kamu tidak jadi memecat mereka?" tanya Kalea saat ia baru saja dari ruang divisi HRD.
"Ya, kenapa?" tanya Bryan.
"Terima kasih Bryan, kamu sudah berhasil menekan emosimu," ucap Kalea seraya mencium bibir Bryan.
"Apa pun untukmu sayangku," ucap Bryan.
"Manisnya kekasihku ini," ucap Kalea.
"Hm! Jangan menggodaku lagi Sayang," ucap Bryan.
"Hi hi hi! Kamu kan sangean ya, aku lupa kalau sekali sentuh bisa tegang sejam," ucap Kalea seraya berlari menuju kursi kerjanya.
"Dasar, gadis nakalku, awas saja kamu nanti malam ya," ucap Bryan.
"Aku bukan gadismu Tuan Bryan, tapi aku wanitamu. Karena kegadisanku sudah kau ambil," ucap Kalea seraya terkekeh.
Oke, cukup sudah bercandanya. Bryan segera kembali mengencani tumpukan dokumen yang ada di atas mejanya, tentu saja dengan bantuan Kalea agar cepat selesai, dan bisa kalian tebak apa yang ada dalam pikiran Bryan saat ini, setelah ia pulang kantor.