Maria dan Bryan hanya bisa pasrah saja saat Kalea mengeluarkan air matanya, karena hanya ingin bicara dengan Ratih pelayan yang menghinanya dulu. Bryan tidak bisa melarang Kalea, karena ia harus mengerjakan pekerjaannya bersama dengan Richard. Sementara Maria memang pernah mengalami hamil, jadi ia hanya bisa memahami apa yang Kalea rasakan saat keinginannya tidak terpenuhi. Dan di sinilah mereka, di taman belakang dengan Kalea yang berbicara dengan Ratih, sementara Maria hanya duduk di bangku lainnya yang agak jauh, tentu saja Kalea yang memintanya.
"Nama kamu Ratih ya?" tanya Kalea.
"Iya, Nona," jawab Ratih.
"Kenapa kamu memanggilku Nona, biasanya juga kamu memanggilku Kalea," ucap Kalea.
"Tapi sekarang Nona Kalea adalah calon istrinya Tuan Bryan, jadi akan tidak sopan jika saya memanggil Anda hanya nama saja," ucap Ratih.
"Aku tidak nyaman, panggil Kalea saja atau kamu bisa panggil aku Lea," ucap Kalea.
"Tapi Nona–"