Satu jam sudah berlalu, tapi belum ada tanda-tanda dokter keluar dari ruangan Kalea. Semua yang ada di sana terlihat khawatir dan gelisah. Terutama Bryan dan Fay. Dua orang itu adalah orang yang paling menyesal atas kejadian yang menimpa Kalea saat ini. Selama satu jam ke belakang tidak ada yang berbicara dari keempat orang yang ada di sana. Hingga suara pintu terbuka, membuat keempat orang itu sontak berdiri.
"Bagaimana dokter?" tanya Bryan.
"Keadaan pasien sudah membaik, saat ini sudah sadarkan diri," ucap dokter.
Terlihat guratan rasa lega di wajah keempat orang di sana mendengar ucapan dokter.
"Syukurlah. Apa sudah boleh di jenguk?" tanya Fay.
"Kami akan memindahkan pasien ke ruang perawatan. Sebelumnya siapa wali dari pasien?" tanya dokter.
"Saya calon suaminya," ucap Bryan.
"Bisa ikut dengan saya. Saya akan menjelaskan kondisi pasien. Yang lainnya boleh mengikuti pasien ke ruang rawat inap," ucap dokter.
