Kak Zein benar-benar menjadi suami idaman saat istrinya sedang sakit dan hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur. Demamnya memang sudah turun, aku juga sudah tidak mual-mual lagi, tapi aku masih merasa sangat lemas.
Saat aku diam-diam mengintip keluar kamar, aku lihat dia sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci, bahkan memasak. Lagi-lagi aku terkejut dan tidak menyangka saat mengetahui sisi lain dari Kak Zein. Ini pertama kalinya aku merasa beruntung memiliki dia.
Bahkan, Kak Zein sampai tidak pergi ke rumah sakit selama beberapa hari hanya karena ingin fokus merawatku. Sangat romantis bukan? Selama aku sakit, dia selalu membuatkan bubur ayam khusus untukku.