"Iya, percaya. Kamu cantik," puji Nathan.
"Emang, dari lahir gue cantik. Eh, Lo mau di sini aja, Than. Gak bakalan balik ke kelas?"
"Enggak deh, aku di sini dulu, masih pada sakit mukanya," jawab Nathan berbohong, sesungguhnya dia malu jika harus kembali ke kelas. Wajah babak belurnya itu pasti akan menjadi pusat perhatian anak-anak di kelasnya. Dan dia juga malu karena itu artinya semua orang akan tahu bahwa dia telah kalah oleh Reno.
"Yaudah, gue duluan ya, takut keburu masuk. Lo istirahat aja, dah," Nayla segera keluar dari UKS dan setengah berlari menuju ke kelasnya.
"Siap, Ibu negara," teriak Nathan. Mendapat perhatian kecil dari Nayla seperti itu saja pun Nathan sudah sangat bahagia.
Nayla masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa, beruntung belum ada guru yang masuk ke dalam kelasnya. Nayla sampai terengah-engah ketika duduk di bangkunya.
"Nayla, ya ampun, Lo ke mana aja, Nay. Gue sama Fanny sampe panik nyariin Lo," pekik Jessy.