"Tante Naya, aku kangen cama Tante, aku pengen maen lagi cama Tante, pasti Tante ada di cini buat ketemu cama aku kan?" Evans menyela obrolan Amel dan Kanaya yang tengah bernostalgia.
"Iya, Evans. Tante Naya ada di sini karena mau ketemu sama Evans," jawab Kanaya seraya tersenyum.
"Takdir itu emang manis ya, siapa yang menyangka kalau kamu bakalan ketemu dan akrab sama Evans. Seorang anak yang bikin kamu kehilangan Devan, ya meskipun bukan salah dia, tapi kan hakikatnya kayak gitu," gumam Amel ketika keduanya sudah sampai di bangku taman dan mendudukkan dirinya di sana.
Kanaya tersenyum getir, "Gak pernah terbesit sedikit pun dalam pikiran aku, kalau aku bakalan ketemu lagi sama Devan, Nindy, sama Tante. Dan bahkan sekarang aku akrab sama Evans. Entah ini karena takdir yang kejam sama aku atau takdir yang terbaik buat aku Cuma akunya aja yang belum sadar maksud dari takdir ini sendiri."