Ayam jantan telah berkokok, menandakan bahwa hari telah pagi. Aku terbangun dari tidurku saat adzan subuh berkumandang.
"Ahh.. syukurlah mataku tidak bengkak" gumamku saat melihat cermin.
Aku mencari sosok laki-laki yang semalam meninggalkanku begitu saja. Tapi, dia tidak terlihat dikamarku.
"Tidur dimana dia?" aku bertanya-tanya dalam hati.
Setelah melaksanakan shalat subuh, aku merapihkan kamarku, tiba-tiba seseorang membuka pintu.
Ternyata Kak Zein.
Aku tidak berani membuka suara, padahal aku sangat ingin berbicara padanya. Aku hanya menatapnya diam-diam, melihatnya memainkan hp diatas tempat tidur yang baru saja aku rapihkan.
"Kak…" aku memberanikan diriku.
"Ara,.. Ara minta maaf ka" jantungku berdetak kencang, aku sangat takut. Sampai-sampai aku tidak berani menggunakan kata "aku" seperti sebelum-sebelumnya.
Dia masih diam. Tidak menggubris sedikit pun perkataanku.
"Semalam, kakak tidur dimana?" aku memberanikan diri lagi, meski ini sangat sulit untukku.