Momen seperti ini adalah momen yang selalu Kanaya tunggu setiap harinya, terbnagun di tengah malam, keluar dan menatap bintang di langit dengan bebas dan damai.
Kanaya sedikit melirikkan matanya ke atas, ketika dia melihat bintang-bintang di atas langit, Kanay langsung terpukau sampai dia lupa bahwa dia akan pergi.
"Ya ampun, bintangnya banyak banget, indah semua lagi," puji Kanaya tanpa mengalihkan pandangannya dari atas langit.
"Nah, mangkanya sini duduk," ajak Devan sambil menarik tangan Kanaya agar duduk di sampingnya dan Kanaya pun menurut.
"Itu liat yang itu bintangnya, dia bersinar terang lebih bersinar daripada bintang yang lain. Ah, gue suka banget sama yang itu," Kanaya antusias menunjuk ke arah salah satu bintang yang menurutnya paling bersinar.
"Itu, yang itu lebih cantik. Dia kelap-kelip, gak terlalu bersinar tapi sinarnya paling cantik, dia malu-malu gitu," Devan menimpali.
"Yang mana?" tanya Kanaya.