"Ayok, gays. Kita pulang sekarang," ajak Nayla seraya pergi lebih dulu meninggalkan Nathan dan teman-temannya di sana.
"Yang sabar ya, Nathan," ucap Fanny.
"Ayok, ah. Fanny," ajak Jessy sambil menarik tangan Fanny agar segera pergi dari sana.
Sementara Nathan hanya bisa menatap kepergian Nayla dengan raut wajah yang begitu kecewa. Hati ini sudah ketiga kalinya Nathan mendapatkan penolakan secara terangku dari Nayla. Hatinya sakit, sedih, dan juga kecewa, hanya saja dia tak ingin menyerah sekarang. Selagi masih mempunyai kesempatan untuk berjuang maka Nathan akan tetap bertahan sampai akhir.
"Nay, tungguin kita dong," panggil Jessy yang sampai kewalahan mengejar Nayla karena langkahnya sangat cepat.
"Nayla, emangnya kenapa sih Nayla kok kayak menghindar banget dari Nathan?" tanya Fanny setelah berada di samping Nayla.