"Pukulan ini buat air mata Kanaya," Gerry meninju perut Devan.
"Yang ini buat hati Kanaya yang udah Lo hancurin." Gerry menendang tulang kering mirip Devan hingga dia tersungkur. Tapi kemudian Gerry kembali menariknya.
"Dan ini buat Lo yang udah ngehancurin masa depan dua wanita sekaligus. Lo yang udah ngehamilin wanita itu dan Lo yang udah buat adik gue jadi hancur dan terpuruk," untuk ke sekian kalinya Gerry memukuli Devan secara brutal hingga semua amarahnya terkuras habis, apalagi ketika melihat Devan yang sudah babak belur dengan penuh lebam dan darah di sana sini, terkulai lemas tak berdaya di atas tanah.
Sebelum pergi, Gerry memberikan peringatan terakhir kepada Devan agar dia tak pernah lagi menampakan batang hidungnya di Devan Kanaya ataupun dirinya.