"Oke, Nay. Papah juga ngerti kok sama perasaan kamu dan Papah gak akan pernah maksa kamu, yang terpenting buat Papah itu kebahagiaan kamu bukan yang lain. Kalau soal keluarga Nathan, biar Papah yang bicara. Lagian dari kemarin pun hubungan perjodohan ini belum benar-benar fix Karen kalian berdua pun usianya masih belia, jadi Papah akan selalu dukung keputusan kamu," jawab Gerald sambil tersenyum.
"Makasih banyak, Pah, udah mau ngertiin aku. Aku sayang Papah," Nayla segera berhambur ke dalam pelukan Gerald.
"Papah juga sayang sama kamu, Nay," Gerald pun membalas pelukan putrinya.
"Awalnya aku takut Papah marah sama aku, tapi ... Ternyata Papah gak marah sama sekali," kata Nayla setelah melepaskan pelukannya.
"Mana bisa Papah marah sama putri Nayla yang cantik ini," puji Gerald selayaknya kepada anak kecil.
"Makasih banyak ya, Pah. Aku beruntung banget karena punya Papah kayak Papahku tersayang," Nayla balas memuji Gerald.