"Astaga Reno, Nathan," teriak Nayla. Dia semakin panik di buatnya karena saat itu posisi Nayla sudah sangatlah genting. Kakinya yang kanan sudah berada di atas pagar, sedangkan kaki kirinya yang tadi di pegang Nathan kini menjuntai ke bawah. Dia semakin erat memegangi pagar agar tidak jatuh. Sungguh, posisi seperti itu sangatlah membuat dia takut dan juga sakit di bagian selangkangan.
"Aw, sialan Lo ya," pekik Nathan dengan emosi yang sudah mencapai puncak ubun-ubunnya.
"Apa? Hah? Lo yang duluan main curang." Arno pun tak mau kalah.
"Berani Lo sama gue!" seru Nathan, dia segera bangkit dan siap menerjang Arno.
Kemudian Nathan melayangkan pukulannya pada Arno, namun sayang Arno telah dengan sigap menahan kepalan tangannya. Karena sudah terlampau geram, akhirnya Arno pun tidak bisa menahan diri, dia memutar tangan Nathan dengan sekuat tenaga, lalu dia menghajarnya dengan satu pukulan telak, setelah itu dia dia dorong Nathan hingga mundur beberapa langkah lalu akhirnya terjatuh.