"Ren, Lo gak apa-apa?" tanya Nayla. "Soalnya tadi gue denger Lo jatoh," lanjutnya.
"Gue gak apa-apa kok, Nay," jawab Arkan alias Reno.
"Bagus deh, kalau gitu."
"Ya udah, ayok, Nay. Kita naik," ajak Nathan, dengan gesit dia segera menggenggam tangan Nayla.
Nayla melihat sekilas ke arah Arkan yang sedang berdiri di sampingnya. Nayla tak perduli siapa pun yang akan menolongnya yang terpenting dia bisa segera naik dan masuk ke atas. Meski begitu Nayla bisa melihat dengan jelas raut wajah kesal Arkan yang melihat Nathan menggenggam tangannya.
"Mau gimana naiknya?" tanya Nathan.
"Kayak yang lainnya aja," jawab Nayla.
"Gimana?"
"Lo bungkuk di sana, nanti gue naik ke atas punggung Lo biar gampang naik ke atas tembok," terang Nayla.
"Bungkuk gimana sih? Kayak gini bukan?" tanya Nathan seraya membungkuk setengah badan.
"Ketinggian itu, agak atasan," jawab Nayla.