Tasya manggut-manggut, "Ya udah deh, kalau gitu. Aku ngerti kok, kalau gitu berarti aku langsung siap-siapin barang-barang yang mau aku bawa. Biar gak usah bolak-balik," ujar Tasya.
"Nah, iya maksud aku juga gitu."
"Ya udah, aku pergi dulu ya. Assalamu'alaikum, jangan lupa minum makan sama minum obat," pesan Tasya seraya mencium tangan Kak Zein, lalu tak ayal lagi Kak Zein pun mengecup kening Tasya dengan lembut.
Kemudian Tasya datang menghampiriku sambil tersenyum licik. Entah apa arti dari senyumannya itu, aku tidak mengerti.
"Ra, aku pulang dulu ya. Jangan lupa jagain Kak Zein, aku titip dia sama kamu," kata Tasya seraya memelukku sebagai bentuk pamitan. Nada bicaranya lembut, tapi seperti yang di buat-buat.
"Iya, pasti," jawabku.