Kanaya sebenarnya mempunyai firasat yang tidak enak saat Devan mengajukan pertanyaan itu kepada anaknya. Dia sedikit melotot ke arah pria itu.
Evans mengangguk dengan antusias, "Iya, aku ceneng banget main cama Tante Naya," jawab Evans.
"Berarti Evans mau banget dong main terus sama Tante Naya?" tanya Devan lagi. Dia sengaja memancing anaknya itu.
"Iya, aku mau main teluc cama Tante Naya," jawab Evans.
"Nah, maka dari itu. Kamu harus jadi asisten pribadi aku supaya kamu bisa ajak Evans main terus," kata Devan dengan senyum licik.
Kanaya terbelalak, apa-apaan ini. Devan sepertinya memang sengaja membuat dia terpojok seperti ini.
"Gue ke sini mau magang dan jurusan kuliah gue itu Management Bisnis, bukan baby sitter," tegas Naya dengan wajah garang.