Chereads / Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya / Chapter 7 - 7 Tatapan mematikan

Chapter 7 - 7 Tatapan mematikan

Sopir sekaligus pengawal pribadi Seung, menatap tidak percaya pada tuan kecilnya ini, pasalnya Seung tipe anak yang tidak mudah bergaul terlebih pada orang yang baru di kenalnya, namun melihat sikap Seung pada wanita ini sangat berbeda dengan sikap Seung pada nona A Young kekasih ayahnya.

"Paman Sam berhenti memikirkan yang tidak penting, cepat tutup pintunya dan pergi ke kantor ayah. jika perlu hubungi ayah untuk kembali ke mansion." Pengawal Seung hanya bisa melongo, mendengar kata-kata dari Tuan kecilnya.

Seung anak yang memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata, meskipun usianya baru menginjak emat tahun namun tidak bisa di pandang remeh.

Seung memperhatikan Aera dengan pandangan sendu bahkan tanpa segan Seung meminta Aera mengakunya. tanpa menolak permintaan Seung Aera mengangkat Seung dan mendudukkan di atas pangkuannya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sopir yang diam-diam menghubungi Myung, jika tuan mudanya kembali ke mansion dengan membawa seorang wanita. paman Sam berapa kali menoleh ke arah Aera yang dengan lembut membelai rambut Seung yang daa di pangkuannya.

Tidak berapa lama mobil mewah yang membawa Aera dan Seung memasuki halaman mansion mewah milik Ayahnya Myung.

Seung yang tertidur terbangun saat mobil berhenti di halaman mansion. bergegas Seung keluar dari mobil di susul dengan Aera, tangan Seung tidak lepas dari genggaman tangan Aera. dia takut jika melepaskan tangannya dari Aera maka dia akan di tinggal.

Sempai di dalam terlihat Myung menuruni anak tangga, pandangan matanya menatap tajam Aera.

bagaimana putranya membawa wanita asing bahkan Seung menggandeng tangan wanita itu dengan posesif.

"Saung siapa wanita yang bersamamu?!" Tanya Myung dengan suara tegasnya.

"Dialah Bibi yang aku cari itu. ayah, tidak perlu mencarinya dan jangan ada yang mengusirnya!!" A Young yang mendengar jika Seung membawa wanita asing segera kembali ke mansion dan benar yang di katakan orang kepercayaan yang menjadi salah satu pelayan di mansion Myung.

"Seung, siapa wanita itu? tunggu sepertinya aku pernah melihatnya?" A Young berfikir dengan keras dimana dia melihatnya, dan kembali menatap tajam Aera yang masih menggenggam tangan Seung.

"Aku ingat sekarang, kamu adalah pelayan restoran yang berada di kota J? benar bukan?" A Young, menelusuri pakaian Aera yang sederhana.

"Mau apa kamu disini? atau jangan-jangan kamu membututi kami iya, kan? jawab!!"

Aera menghela nafasnya mendengar perkataan wanita yang di depannya.

"Maaf, sepertinya anda salah paham. saya kemari hanya ingin.."

"Bohong!! bagaimana bisa kamu bertemu dengan putraku? jika tidak di rencanakan olehmu. oh aku tahu sekarang, kamu menginginkan yang bukan? oke, akan aku siapkan untukmu, tapi setelah itu cepat tinggalkan Mansion ini." A Young berusaha untuk mengusir Aera.

"Cukup, Bibi. aku bukan anakmu dan aku tidak suka jika Bibi Young berbuat kasar pada Bibiku." Seung, berdiri di depan Aera.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada putraku? sampai dua berfungsi seperti ini padaku? sekarang pergi dari sini jika tidak kau pastikan pengawal yang akan memgusirmu dengan kasar!! DNA aku yakin jika kamu mengikuti kami sampai ke sini, katakan jika tidak aku yakin, ayah di putraku yang akan memgusirmu."A Young berteriak di depan Aera.

"Maaf saya tidak mengikuti kalian, dan tujuan saya kesini hanya mengantar anak kecil ini, tadi kami tidak sengaja bertemu di taman yang berada di kota. maaf jika kedatangan saya membuat kegaduhan, permisi." Aera keluar dari mansion milik Myung, namun Seung mengejarnya.

"Jangan pergi Bibi, tetaplah disini bersamaku, aku tidak ingin berpisah dengan Bibi," Rengek Seung pada Aera. berbalik dan menjajarkan posisi tubuhnya di depan Seung.

"Sayang, Bibi harus pergi. kita bisa bertemu, kapanpun Seung mau." Aera berusaha untuk membujuk Seung, agar tidak menghalangi langkahnya. tatapan mematikan dari Myung, membuat tubuh Aera bergetar, namun Aera berusaha untuk tetap tenang.

"Tidak Bibi!! Bibi tidak akan pergi kemanapun dan bibi akan tetep berada disini." Seung meninggikan suaranya dan menahan pergelangan tangan Aera.

"Saung sayang, Bibi berjanji kita akan bertemu kembali. jika perlu Bibi, akan berkunjung kesini untuk menemui Seung, bagaimana?"

"Tidak!! Bibi tetap disini. mulai hari ini Bibi adalah pengasuhku!! tidak ada yang bisa memecat Bibi, selain aku!!"

Semua orang yang berada di ruang tamu, terkejut atas apa yang di lakukan Seung. tidak ada yang menyangka jika anak berusia empat tahun, bisa mengucapkan kata dengan sangat tegas. bahkan Myung di buat melongo atas apa yang di ucapkan putra kesayangannya.

Semua memandang ke arah Myung. dengan perasaan takut.

'Seperti apa wanita yang mengandung mu Seung, kenapa sifat mu sekeras ini.' menyadari semua menundukkan kepalanya, Myung kembali menatap tajam Aera yang berusaha untuk membujuk Seung. untuk pertama kalinya, putranya memilih sendiri dan untuk pertama kalinya putranya posesif terhadap orang asing. Myung yang menyadari ada ketulusan dari wanita yang baru di kenal oleh putranya. setelah berfikir sesaat Myung menganggukkan kepala. semua pelayan dan sopir pribadi Seung sangat bergembira. namun mereka sangat heran dengan sikap Seung yang tiba-tiba berubah manja terhadap wanita asing. mereka mengenal sosok Seung yang sangat sulit untuk di dekati.

"Baiklah dia akan bekerja disini. tapi ingat jangan berbuat macam-macam pada putraku."

"Ayah dia Bibiku, ayah tidak sepantasnya bicara seperti itu!!" Myung menghela nafasnya, melihat sikap Seung yang tidak pernah manja terhadap siapapun termasuk dirinya.

"Lakukan apa yang kau sukai Seung." Setelah mengatakan Myung Kemabli ke ruang kerjanya. yang di ikuti oleh Asisten pribadinya.

"Yong Jin cari tau wanita itu, kenapa dia bisa berada di sini? bukankah kalian tidak menemukan identitasnya? apa motifnya dua ada di sini? hiks benar dia mengikuti putraku maka tugas mu untuk menyeretnya ke jeruji besi." Myung tidak main-main mengenai putra kesayangannya. tidak ingin terjadi sesuatu padanya membuat Myung mengirim berapa orang untuk menyelidikinya.

"Kamu benar, orang-orang kita tidak menemukan identitasnya? ini sangat mencurigakan, tapi bukankah ini terlalu terburu-buru untuk mengetahui apa yang di lakukan di kita ini?"

"Itu yang harus kamu cari tahu, Baiklah sekarang tugasmu mencari identitasnya."

"Myung, kenapa tidak kita minta saja datanya? bukankah sekarang dia pengasuh putramu? ini adalah alasan yang tepat agar kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

"Itu tugasmu kenapa harus bertanya padaku!!"

"Baiklah besok aku pastikan datanya sudah ada di tanganmu." Ying Jin menatap kesal bosnya yeng akhir-akhir ini sangat menyebalkan.

Di kamar Seung, Aera menatap sekeliling kamar Seung namun suara A Young membuat Aera terkejut.

"Apa yang kamu lakukan disini? jangan berfikir untuk mencuri apapun yang ada di sini." A Young menatap dingin Aera.

"Bibi, itu kamar mandi yang Bibi cari. pergilah, aku akan menunggu Bibi disini." Aera menoleh gugup kearah Seung.

"Seung,"

"Pergilah Bibi." Aera masuk ke kamar mandi yang ditunjukkan oleh Seung padanya.

"Bibi Young, pintu keluar ada disana. silahkan Bibi pergi dari kamarku."

"Seung, kamu mengusir Bibi?" A Young keluar dari kamar Seung dirinya benar-benar kecewa dengan Seung.