ᶲᶲᶲᶲᶲ
08:20 am.
ANGIN berhembus menerbangkan anak rambut seorang pemuda yang berdiri di depan gerbang sebuah sekolah dengan senyum lebarnya. Digerbang itu bertuliskan "IDOLS SCHOOL'. Sudah menjadi impiannya untuk masuk kesekolah ini. Karena banyak murid yang lulus dari sini masa depannya terjamin. Kalau tidak menjadi Idol, maka akan memiliki perusahaan untuk merekrut Idol.
"Ma, Pa. aku masuk ya". Kimmy –anak yang baru mendaftar menjadi siswa tingkat pertama- di sekolah idol tersebut melambaikan tangan kepada kedua orang tuanya yang mengantarnya tadi.
Ia menyeret kopernya masuk kedalam sekolah yang langsung disambut oleh beberapa guru yang tersenyum ramah di gerbang sekolah. Memang disekolah ini sudah menjadi kewajiban setiap murid yang bersekolah disini untuk menempati asrama yang disediakan oleh sekolah itu. Setelah melewati gerbang sekolah, Kimmy mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah.
Woah
Decak kagum terlepas dari mulut Kimmy,
"aw".
Kimmy tidak memperhatikan jalannya dan tanpa sengaja ia menabrak seorang siswi yang berseragam sama seperti dirinya. "Ohh.. maaf, aku tak melihatmu, sungguh". Kimmy memperlihatkan raut bersalahnya.
"Ah, tidak apa. Kau… Murid baru disini?". Tanya gadis itu ramah.
"Ah, ya. Namaku Kimmy". Kimmy memperkenalkan dirinya sembari menjulurkan tangannya kepada gadis itu. Gadis itu sempat diam beberapa saat, tetapi dia kembali menguasai dirinya dan menerima uluran tangan Kimmy.
"Namaku Gianna, aku murid baru juga disini".
"Ah, benarkah? Mari kita berteman". Kimmy menunjukkan eye smilenya pada Gianna.
"Baiklah, oh ya. Kau mau bergabung dengan teman – temanku disana? Mereka pasti senang mendapat teman baru". Tunjuk Gianna ke arah dua orang yang sedang duduk dibawah pohon mangga di dekat lapangan sekolah itu.
"Terimakasih. Kebetulan aku belum mendapatkan teman". Kimmy berkata malu sambil mengusap kepala belakangnya.
"Tak usah sungkan". Gianna menarik tangan Kimmy menuju kearah dua orang tadi.
"Hey, lihat. Aku mendapatkan teman baru". Gianna berseru kepada kedua temannya yang sedang berbincang tadi.
"Perkenalkan, aku Kimmy. Murid tingkat 1". Kimmy menjulurkan tangannya ke arah kedua orang itu dan langsung disambut dengan senyuman mereka.
"Aku Ricky". Salah satu dari mereka menjabat tangan Kimmy dengan ramah. "Aku murid tingkat 1 juga".
"Aku Nicky". Ucap siswa yang sedari tadi memperhatikan Kimmy dari atas ke bawah. "Murid tingkat 2".
Kimmy tersenyum senang. Karena ia mendapatkan teman dengan cepat. Pikirnya tadi ia akan kesulitan mendapatkan teman.
"Seluruh siswa/siswi tingkat 1 agar segera berbaris di lapangan". Terdengar seruan guru yang memberikan arahan untuk segera berbaris di lapangan. Seketika seluruh lapangan sudah dipenuhi oleh murid yang berbaris dengan rapi tidak terkecuali Kimmy dan kedua teman barunya. Karena Nicki sudah tingkat 2, ia kembali ke kelasnya.
"Selamat datang di Idols School". Salam pembuka dari kepala sekolah Idol School langsung disambut dengan tepuk tangan meriah oleh seluruh murid tingkat 1.
"Saya harap kalian menjadi penerus generasi yang bisa diandalkan di masa depan nantinya. Baiklah, untuk mempersingkat waktu, kalian akan dibagikan kelas. Kalian bisa melihat papan pengumuman yang ada di depan kantor guru. Kamar asrama akan di bagikan setelah kalian tau kelas kalian. Sekarang mulai mencari kelas kalian. Terimakasih". Kepala sekolah yang memberikan arahan tadi langsung turun dari podium. Setelah itu murid tingkat 1 langsung menuju papan pengumuman yang terdapat pembagian kelas mereka.
ᶲᶲᶲᶲᶲ
09:50 am
Para murid tingkat 1 sudah berada di kelas mereka masing – masing. dan sepertinya keberuntungan sedang memihak Kimmy saat ini. Ia berada dikelas yang sama dengan kedua teman barunya. Gianna dan Ricky.
Tidak berapa lama seorang pria yang berumur sekitar 25 tahunan memasuki kelas mereka. Seketika kelas yang tadinya ramai menjadi tenang dan seluruh murid di dalam kelas tersebut langsung mendudukkan diri ke bangku masing – masing.
"Selamat pagi semua. Saya Kevin Andra. Kalian bisa memanggil saya Pak Kevin Saya akan menjadi wali kelas kalian untuk setahun kedepan. Oke, sekarang saatnya kalian memperkenalkan diri kalian masing – masing dimulai dari kamu". Pak kevin menunjuk Kimmy yang duduk di bangku kedua.
Kimmy melangkahkan kakinya ke depan dan mulai memperkenalkan dirinya. Dan disambung oleh murid lainnya.
ᶲᶲᶲᶲᶲ
"Baiklah, sekian untuk hari ini, kalian bisa menuju kamar asrama kalian masing – masing. Koper dan barang kalian sudah ada di kamar kalian masing – masing. Kalian bisa melihatnya di kertas yang sudah tertempel di depan kelas ini. Dan satu hal lagi. Kalian. Dilarang. Keras. Untuk. Keluar. Asrama. Diatas. Jam. Sepuluh. Malam. Mengerti?". Pak Kevin berbicara dengan nada penuh tekanan kepada murid yang ada di kelas tersebut. Kemudian ia melontarkan senyuman kepada murid – muridnya.
"Terimakasih". Pak Kevin meninggalkan kelas dan seketika seluruh murid berhamburan keluar kelas dan melihat di asrama mana mereka akan tidur.
ᶲᶲᶲᶲᶲ
07:39 pm.
Kriett
Decitan pintu berbunyi begitu Kimmy membuka pintu kamar asrama yang akan ditempatinya selama 3 tahun kedepan. Saat ia masuk kedalam, ia mendapati kamar itu kosong. Tetapi sudah ada koper dan beberapa benda yang tergeletak di dekat kasur tingkat yang ada di kamar itu.
Tes tes tes
Suara gemericik air terdengar dari kamar mandi. Menandakan ada seseorang yang sedang mandi didalam sana. Merasa penasaran, Kimmy menghampiri kamar mandi yang hanya terdengar suara gemericik air.
"P-Permisi, apakah ada orang di dalam?". Kimmy memberanikan diri untuk mengintip sedikit kedalam.
Kriet
Suara decitan pintu kembali terdengar dan saat itu juga Kimmy mengalihkan atensinya ke arah pintu kamar asrama.
"Oh, jadi kau roommateku?". Kata seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar asrama dengan bungkusan plastik di tangannya. Saat Kimmy kembali melihat ke kamar mandi, suara air sudah tidak ada lagi. Ketika Kimmy mendorong pintu kamar mandinya,
Tak seorang pun ada disana.
"A-ah… kau… baru saja tiba". Tanya Kimmy shock. Bukannya dia mendengar seseorang sedang mandi tadi?.
"Tidak, begitu tiba di kamar, aku langsung menuju kantin untuk membeli beberapa makanan. Aku lapar". Ucap roommate Kimmy santai sambil berjalan ke arah meja kecil yang disediakan sekolah untuk makan.
"Oh ya, namaku Ravy. Nama kamu?". Tanyanya sambil menuang makanan yang dibelinya di kantin tadi ke piring kecil.
"Y-ya?... ah, namaku Kimmy. Panggil aja Kim". Ucap Kimmy sembari meletakkan tas sekolahnya dan mencoba menghilangkan pikiran yang tidak – tidak yang sempat menghampiri pikirannya.
Apa tadi aku salah mendengar? Tapi tidak mungkin.
"oh ya Kim, kau masuk di kelas berapa?". Ravy sudah menyelesaikan makannya dan berjalan ke arah tempat cuci piring dan mencuci piring yang ia gunakan tadi.
"Aku masuk kelas X Dance 1. Kau?".
"Aku X Vocal 2. Beda jurusan. Tetapi tidak masalah, kita dapat berbagi apa yang kita pelajari masing – masing bukan?". Selesai mencuci piringnya, Ravy membongkar isi kopernya dan menyusun baju – bajunya di dalam lemari. Sedangkan Kimmy hanya memperhatikan gerak gerik Ravy sedari tadi.
"Kau tak menyusun bajumu kelemari Kim?". Ravy yang merasa di tatap dari belakang oleh Kimmy menolehkan kepalanya.
"A-ah ya? Aku nanti, kau bisa mulai duluan. Btw, aku boleh mandi duluan?".
"Ya, tentu saja".
Setelah mendapat persetujuan dari Ravy, Kimmy berjalan kearah kopernya mengambil haduk dan beberapa alat mandinya untuk dia bawa kedalam kamar mandi.
ᶲᶲᶲᶲᶲ
To be continued...
Hey guyss.... this my first novel!!
Hope you like it.