'Ckelek'
Pintu terbuka "Hoaam" menampilkan Mia dengan handuk yang menutupi setengah tubuhnya. "Apaan ih! Lagi berendam di ganggu!" Viona melotot, jelas sekali Mia ketiduran di betap, "Kamu udh selesai belum sih, ini udh mau magrib loh gak baik perempuan di kamar mandi lama-lama!" Mia merenggut kesal "Iya iya ini udh selesai kok, aku pake baju dulu" stelah itu Mia menutup pintu kamar mandi. "Awas loh! Jangan main air lagi!" Teriak Viona memberi saran.
Tidak lama Mia keluar kamar mandi menggunakan setelan Baju tidur milik Viona. "Jangan jadi kebiasaan lama-lama di kamar mandi" Viona melirik sekilas ke arah Mia, dan matanya kembali kearah TV. Mia berjalan mendekat, duduk di samping Viona dan mengambil alih remoto TV yang di di genggam Viona. "Abisnya apartemen nya nyaman banget".
Viona menghela nafas gusar "hari ini, hari terakhir aku di sini" Mia menoleh."Duh Vio, kalo mau mati nanti aja ih! Tunggu kamu beneran tobat!" Viona kesal "Heh! Siapa yang bilang aku mau mati?! Astaghfirullah itu kamu-nya yah yang kepingin aku–" Ucapan Viona tertahan karena Mia menutup mulut Viona dengan tangan nya.
"Astaghfirullah Vio gak gitu ih! Abisnya kamu ngomong ambigu gitu dong" Mia melepaskan tangannya. "Ish! Ambigu kayak gimana? Maksud aku tuh, hari ini hari terakhir aku di apartemen ini!" Mia mengangukan kepalanya. "Owh... Tunggu?! Kamu di usir?!" Viona menepuk kepalanya lelah "Enggak Mia.... Besok Abang aku jemput, mau bawa aku pulang ke rumah katanya" Mia ber-oh ria. Mungkin ia cepek bertanya.
๑๑๑๑๑
Pagi yang cerah, Saka bersiap untuk menjemput adik kesayangannya dengan menaiki mobilnya. Handphone saka berbunyi menampilkan nama seorang gadis yang ia cintai selain adiknya. Sang kekasih, Siska.
"Assalamu'alaikum" Saka memberi salam, dengan senyum nya.
"Waalaikumsalam, calon imam nya Siska" Saka terkekeh mendengar penuturan Siska.
"Ada apa?" Tanya Saka.
"Kamu sibuk gak? Atau masih capek karena baru pulang dari London?" Siska balik bertanya.
"Hari ini enggak sibuk, tapi hari ini kita gak bisa ketemu dulu" jawab Saka.
"Eh? Kenapa?" Tanya Siska lagi.
"Hari aku mau jemput adik aku." Saka tersenyum. "Nanti sore aja ketemuan nya, bisa gak?" Tanya Saka.
"Ih bisa! Bisa! Bisa banget!!" Jawab antusias Siska.
"Hahahaha, yaudah kalo gitu aku tutup ya"
"Iya, titip salam buat adik kamu ya"
"Insyaallah, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Menaruh handphone nya di nakas, Saka segera mengarahkan mobilnya ke apartemen Viona.
๑๑๑๑๑
Zakar memandang Zyelan dengan bingung, dari tadi temannya ini selalu menatap handphone nya. "Kenapa?" Tanya Zakar. "Dari tadi gw hubungin Viona gak di angkat terus" saut Zyelan."Yah mungkin masih morok, biasalah wekend" Zack ikut menimpali.
"Setau gw cewe kalo wekend jalan" Zyelan menatap Zack dengan bingung. Zack yang melihat respon Zyelan tertawa "yah elo kaya gak tau aja, Viona kan beda" Memilih tidak peduli, Zyelan mencoba kembali menghubungi Viona.
Zyelan mendengus kesal saat terdengar
kembali hanyalah suara monitor.
♡Tbc♡