Gadis dengan rambut sebahu yang tergerai itu termenung di balkon kamarnya, duduk di sebuah kursi ditemani dengan secangkir cokelat panas. Udara malam ini terasa begitu menusuk ke tulang rusuknya, sehingga gadis itu memutuskan untuk membuat cokelat panas menemaninya terdiam di balkon dengan semilir angin malam.
Ia masih memikirkan ucapan Alfie tadi siang di kafe, terdengar dari ucapannya cowok itu sepertinya memang benar-benar sudah menyerah. Tetapi, kenapa di hati kecilnya masih tersirat bahwa ia tidak rela dengan ucapan Alfie tadi. Gadis itu menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Tatapan Alika mengarah pada cangkir berisi cokelat panas itu yang berada di atas meja, tangannya terulur untuk meraih cangkir itu dan menyeruputnya sedikit lalu kembali menyimpannya di tempat semula.
