"ALIKA!"
"ALIKA TUNGGU!"
Gadis pemilik nama Alika itu tetap melangkahkan kakinya menuju kelasnya tanpa memedulikan orang yang memanggilnya sedari tadi. Alika benar-benar malas meladeni Revan, makannya dari itu Alika melakukan ini.
Revan membungkuk menyimpan kedua tangannya di lutut, napasnya terengah, matanya menatap Alika yang sudah hilang di belokan. Sebegitu susahnya mendekati Alika, ketika Revan akan kembali mengejar Alika sebuah tepukan di punggungnya membuat ia menoleh dan mendapati temannya yang menatapnya dengan tatapan iba.
"Kasian banget jadi lo, gak pernah ngejar cewek tapi sekalinya ngejar ceweknya yang cuek," seorang cowok blasteran dengan tubuhnya yang lebih tinggi daripada Revan menggelengkan kepalanya kasihan.
"Diem lo jomlo!" Revan menatap temannya dengan sinis.
"Lo juga jomlo kali!"