Senja POV.
Deburan ombak membuat pendengaran dan perasaanku membaik, mengingat kembali semua perasaan yang telah lama sekali hilang, ah aku ingin mengatakan jika aku sudah bersuami, dan terima kasih sudah menitipkanku dengan adikmu Elang, Naga Susantheo.
"Gimana? Mau teriak yang kayak gimana sama bg Naga?" Elang menciumi keningku tampa henti.
"Pengen ngadu adiknya mesum" ucapku menatap wajahnya jahil.
"Dih"
Aku menikmati setiap sentuhannya, dia yang lembut dan manja, dan aku menyukainya.
"Kalau aku bisa ketemu sama Kak Naga, aku bakal berterima kasih" ucapnya.
"Kenapa?" Aku memposisikan diriku menghadapnya.
"Karena udah mempertemukan aku sama kekasih hati aku" dia mencubit hidungku gemas.
Aku mengaduh lalu tersenyum, bahkan aku juga akan mengatakan hal yang sama padanya.
"Dulu, dia ngira aku bakal bunuh diri" aku tertawa jika mengingat hal konyol itu.
"Kenapa?"
