"Pegangin tas aku sayang"
Senja mengangguk, kala Biru melepaskan jaket, sepatu, kaus kaki, serta tasnya, mereka sedamg berada disalah satu masjid di dekat cafe tempat mereka akan berkumpul.
Ya, Rose katanya Rindu.
Alunan panggilan beribadah itu menggema di telinganya, menatap nanar setiap orang yang masuk ke dalam sana, dan mulai menyadari jika semua ini sudah terlampau jauh.
"Maaf dek, pakai ini, rok nya pendek"
Seseorang datang dengan senyum manisnya, memberikan satu potong sarung untuk menutupi bagian pahanya, memang rok selutut yang dia kenakan jika terkena angin akan sangat gampang naik ke atas dan pastinya akan memperlihatkan celana pendek atau yang lebih di kenal celana sot di dalam sana.
"Makasi Mas"
"Sama-sama"
Mereka seakan menganggap Senja adalah umat agama lain, karena dari segi penampilan Senja jauh dari kata tertutup bukan walaupun dia tidak memakai baju dengan belahan dada yang rendah.
