"makasi Bi, kamu ntar jangan jemput aku, soalnya mau pratikum"
"Maba udah pratikum aja?"
"Ya gitu"
"Tapi video call aku dulu ya takutnya aku kangen"
"Dih gombal banget"
"Ya udah aku malu ni masih pakek seragam"
"Tiati ya"
Senja selalu merasa bersalah kala Biru menyempatkan diri untuk mengantarnya ke kampus memang sih searah ya kan tidak enak saja kalau setiap hari merepotkan padahal dia punya mobil atau motor.
Tapi melihat circle pertemanan di kampus ini yang berbeda dengan SMAnya dulu dia rasanya ingin bermain-main dengan mereka jika soal harta.
Seperti kali ini, namanya Sita, cih namanya saja yang bagus kelakukannya sebelas dua belas dengan jurik.
Dia merendakhan semua orang yang masuk dengan jalur beasiswa, entahlah masih MABA tapi gayanya sudah selangit.
"Ups sorry"
Teman-temannya kayaknya juga sama, mereka menamai group mereka the pinks, soalnya sesuai dengan kepribadian mereka katanya, ah ingin muntah saja.
