Happy Reading ^°^
Plakk...
Alethea memegangi pipinya yang baru saja di tampar oleh Alex. Ya, Alex. Pria itu tiba-tiba saja masuk ke kastil kecilnya dan langsung menampar Alethea tanpa sebab.
"A-Alex? Ke-kenapa kau menamparku?" Tanya Alethea sambil menahan perih di pipinya.
Alex menggeram. Ia mendongak menatap Alethea dengan mata merahnya. "Kau-"
"Thea?" Tiba-tiba Axel muncul dari balik pintu. Axel menatap Alethea dan Alex dengan bingung.
"Apa yang kakak lakukan disini? Keyra sedari tadi mencari kakak" Ucap Axel dengan datar.
Tanpa kata-kata Alex langsung pergi dari sana. Sepeninggalan Alex, Alethea langsung merosot ke lantai. "Thea!! Alethea, kau tidak apa-apa?" Tanya Axel menghampiri Alethea.
Alethea diam dengan air mata yang mengalir dengan deras di pipinya. Alethea menoleh menatap Axel. "Alex... Alex... Alex baru saja menamparku Axel. Ia baru saja menanparkuuu... Hiks, ap-apa salahku, apa salahku?" Lirih Alethea menangis. Axel langsung membawa Alethea dalam pelukannya. Ia sudah mengira ini akan terjadi dan ia menyesal karena tidak sampai lebih dulu dari kakaknya.
Flasback
Saat itu Axel dengan senyumnya berjalan di koridor istana Darkmoon pack. Ia membawa sebuket bunga berwarna putih ke unguan di tangannya. Bunga itu adalah bunga yang di minta oleh Alethea untuk ia cari dan sekarang ia ingin membawakannya pada Alethea.
Di perjalanan tiba-tiba ia melihat kakaknya, Alex menarik Keyra, matenya dengan kasar ke dalam ruang kerjanya. Sebenarnya Axel tidak terlalu penasaran dengan permasalahan mereka tapi ia tidak tega melihat calon Luna Darkmoon pack di perlakukan begitu, jadi Axel pun menguping di balik pintu setelah ia menghilangkan keberadaannya.
"Alex kumohon mengertilah" Itu adalah suara Keyra.
"Bagaimana aku mengerti Key, demi dia kau ingin mempertaruhkan cinta kita? Aku tidak bisa, tidak akan pernah bisa!!"
Ada masalah apa sebenarnya ini? Mempertaruhkan cinta? Apa maksud ucapan kakak? Batin Axel mencoba mengerti ucapan Kakaknya ia juga memberikan isyarat pada para pengawal dan omega yang berlalu lalang membiarkan ia dan tidak perlu menunduk atau apalah itu. Meskipun yang dia lakukan sekarang menarik perhatian semua orang...
"Dia tulus mencintaimu, Alex. Dan kalian itu sebenarnya bertakdir"
"Takdir apa, hah? Kau adalah MATE ku Keyra, MATE!! Bukan dia" Tekan Alex pada kata MATE.
Dia siapa yang mereka bicarakan? Batin Axel penasaran.
"Hanya kau yang merasakannya, aku tidak!! Jadi kumohon-mmpp"
Oh, shiiit! Suara itu aku tau apa yang sudah kakak lakukan!! Oh telinga suciku!!!
"Berhentilah, xel kau membuat aku sensara mendengarnya!" Mindlink Wolf dalam diri Axel yang sedari tadi hanya diam mendengarkan ocehan humannya.
Axel mendelik. " Diamlah, Luke! Kau membuat kepalaku sakit karena suara jelekmu itu" Ejek Axel
"Apa kau bilang? Dasar idiot! Human tak tau diri! Jele-" Axel langsung memutuskan mindlinknya sepihak ia lelah mendengar makian Anj*ng kecilnya itu.
"Kau Lunaku, Keyra. Itulah takdirmu dan tak akan bisa di gantikan oleh siapapun. Termasuk dia!"
Oh, moon goddes!! Dia yang mereka bicarakan sebenarnya siapa? Selingkuhan kakak? Teriak Axel dalam batinnya.
"Alethea sempurna untuk itu!!"
Mendengar nama itu. Axel sudah tau apa permasalahan kedua sejoli itu, hanya dengan nama itu yang di sebutkan.
"Alethea! Alethea! ALETHEAA!!! Semua Alethea, selalu Alethea! Kenapa?" Teriak Alex.
"Karena ia mencintaimu!!"
"Tapi aku TIDAK!! Mengertilah Keyra,"
"Kau yang mengertilah. Aku melakukan ini untul masa depanmu Alex"
"Masa depanku? Dimana masa depan kita, hah? Bagaimana?"
"Kumohon, Keyra mengertilah. Jangan membuatku begini"
"Maafkan aku, aku tidak bisa"
"KENAPA?! Karena Alethea? Bahkan aku jijik menyebut namanya!!"
Tanpa sadar tangan Axel menggepal saat kata-kata itu keluar dari mulut kakaknya.
"Kalau memang itu yang kau inginkan... Baiklah. Aku akan membuat ia membenciku dan kau akan selalu bersamaku"
Oh, SHITT!! Axel langsung pergi dari sana dan segera pergi menuju kastil kecil Alethea yang tak jauh dari Kastil kediaman Margaret. Ia tidak boleh terlambat, kakaknya akan melakukan apapun demi mendapatkan Keyra, Matenya.
Flasback off
Karena keterlambatanya Alethea pun terluka. Shitt!! Axel mengumpat.
Ia menunduk menatap Alethea yang sudah tertidur dalam pelukannya. Ia menggendung Alethea dan membawanya ke kamar yang ada di kastilnya itu
Dengan pelan Axel menurunkan Alethea.
"Maafkan aku karena tidak sampai pada waktu yang tepat. Maafkan aku" Lirih Axel sambil mengusap pipi Alethea yang baru saja di tampar oleh Kakaknya. Axel menggepal tangannya dengan erat sampai kukunya memutih. Ini sudah keterlaluan, kakaknya sudah melewati batas.
"Shittt!!!" Umpatnya dengan marah. Netra Axel berubah menjadi emas, itu pertanda Luke ingin mengambil alih tubuhnya.
"Luke, sabarlah! Ia adalah kakakku, kau tidak bisa melakukannya, walaupun kau... "
"Aku tau. Aku akan bersabar bila itu memang perlu."
Axel menghela nafas. Ia kembali menatap Alethea yang sedang tertidur.
"Xel, lakukan itu sebelum pergi. Setidaknya hanya itu yang bisa membuatku menahannya dan bersabar," Pinta Luke.
Axel mengangguk. "Ya, aku juga ingin melakukannya" Setelah mengatakan itu, Axel mendekatkan wajahnya pada Alethea dan...
**~~~**
Yoo!! Apa kabar kalian semuanya?
Kalo kabarku tentu baik-baik saja!! Hahaha...
Kalian ingin melihat seluruh wajah para pemeran di novel ini??
Tunggu di part selanjutnya...
See you next time ^°^