"Ugh... Sakit..." Antares memegang pipinya yang terasa sakit. Darah bahkan keluar dari bibir Antares yang sobek. Antares tentunya terkejut mendapatkan tamparan begitu tiba-tiba sehingga dia bahkan tidak bisa menjaga keseimbangannya.
"Kurang ajar! Beraninya kau membuat wajah putriku hancur! Aku akan menghancurkan wajahmu juga sehingga kau tak akan pernah lagi menampakkan diri di Kerajaan Oceana!" Ibu dari Rose, salah satu mermaid yang mengganggu Antares belum lama ini, menampar Antares dengan amarah yang membakar hatinya.
Mendengar ucapan tersebut, Antares seketika teringat akan ketiga mermaid yang mengganggunya. Dia akhirnya tahu akan penyebab yang membuatnya sampai dipanggil ke pengadilan istana. Tampaknya, keadaan ketiga mermaid yang mengganggu Antares sudah diketahui orang tua mereka.
Antares menatap ketiga mermaid yang melayangkan tatapan seolah ingin membunuhnya. Matanya memerah ketika rasa takut memenuhi hatinya. "A-aku hanya..."
"Ibu!"