Laluna mendorong kopi di depan Audrey, "Saya mengundang anda." Audrey melihat ke cangkir dengan logo Starbucks dan tidak mengambilnya.
"Apa? Merendahkan aku?" Laluna mengangkat alisnya, menatap Audrey dengan sedikit nafas.
"Tidak." Audrey menjawab dengan ringan, "Saya tidak minum kopi."
"Benarkah?" Laluna menyipitkan mata pada Audrey, wajahnya penuh penghinaan, "Apakah karena saya tidak mampu membelinya?"
Audrey merasa bahwa tinggal dengan gadis ini selama satu menit adalah siksaan baginya.
Mengapa ada orang seperti itu di dunia ini? Setiap menit membuat orang kabur, setiap menit membuat orang tidak mau berbicara dengan mereka? Keheningan Audrey tidak berarti Laluna akan melepaskannya. Laluna mencondongkan tubuh ke depan dan memandang Audrey dari dekat, "Bibi, apa yang saya katakan terakhir kali, sepertinya anda tidak mendengarkannya?"
"Apa?" Audrey tercengang.