Erick tersenyum mendengar gumaman Zahra, wanita lembut dan sederhana yang selalu terlihat kuat. kini Wanita itu telah membuktikannya jika dirinya adalah wanita yang paling kuat dan kekuatan itu karena putra tunggalnya.
"Zahra, aku tau kamu wanita yang kuat. Jangan pernah memejamkan matamu lagi Zahra, ingatlah Al menunggumu di rumah." Kata Erick. dengan mendorong brankar menuju ruang UGD.
Brian yang berdiri kaku mendengar suara Ya mirip dengan wanita yang sangat ia rindukan. dan tiba-tiba seorang laki-laki yang mendorong Brankar, memanggil wanita yang berbaring dengan panggilan Zahra.
"Ben, apakah kau mendengar laki-laki itu memanggil nama Zahra?" Tanya Brian.
"Ya, tuan. tapi ... " Ben berfikir sejenak, dengan perasaan ragu, Ben yang merasa bersalah pada tuannya. mengatakan yang membuat Brian terdiam.
"Tapi apa!" Brian, yang ingin tahu apa yang ingin di katakan oleh asistennya.