"Duduklah Avanti, kita bicara dengan tenang," Kata seorang wanita paruh baya dengan gaya angkuhnya.
"Ema, kamu masih hidup? jadi berita itu?" Avanti tidak menyangka jika wanita yang di depannya adalah Ema, sahabatnya.
"Seperti, yang kamu lihat. aku baik-baik saja Avanti dan tidak ada yang berbeda dariku bukan?" Kata wanita di depannya, yang tersenyum angkuh namun sorot matanya seolah-olah ingin menerkam dirinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengamu Ema? apa kamu?" Ucapan Avanti terhenti sesaat, dan menutup mulutnya dengan tangannya. ingatannya kembali di mana dirinya yang kehilangan putrinya. walau tidak ada bukti tentang sahabatnya yang terlibat namun entah kenapa Avanti merasa jika dirinya harus berhati-hati pada sahabatnya.