Zahra berdiri di balkon, mengingat perkataan ayah mertua dan Bria. sekarang dirinya tahu apa yang sebenarnya terjadi walau sebelumnya terima telah menceritakan masa lalu Brian namun tidak sedetail Heru yang menceritakannya.
'Apa, keputusanku benar memilih Brian. tapi selama ini yang dilakukan Brian tidak sepenuhnya salah. tapi rasa cintanya bukanlah cinta yang membuatku tenang dan nyaman tapi obsesinya yang membuatku tidak nyaman.' kilas balik Masa lalu di mana dirinya harus menjadi istri Brian dan bagaimana Brian yang menyakiti dirinya Karena mengira bahwa dialah putri dari keluarga Bramantyo. walau tidak sepenuhnya kesalahan Brian namun hati Zahra kembali bimbang.
"Sayang, Apa yang kamu lakukan di sini? ingat angin sore tidak baik untuk wanita hamil." Kata Brian. Zahra menetralkan detak jantungnya, tidak ingin Brian mengetahui jika dirinya bimbang.
"Brian, Kamu sudah bangun? apakah kamu menginginkan sesuatu? aku akan membuatnya untukmu." Sahut zahra. lembut.
